Beragam Pilihan Destinasi Lokal di Penghujung Tahun

  • Bagikan

--Pj Gubernur : Wisata Tidak Perlu Jauh-jauh

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tenggara Pulau Sulawesi kaya akan keindahan alam dan budaya. Tak heran, para pelancong domestik dan mancanegara dalam beberapa tahun terakhir kini mulai melirik Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai tujuan wisata.

Di tengah kesibukannya di kantor, Kepala Dispar Sultra Belli Tombili kerap berkeliling tempat wisata. Tidak hanya sekedar berkunjung, ia juga mencari solusi pengembangan destinasi wisata lokal.

Di masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat tak perlu jauh-jauh ke luar daerah. Saat ini, beragam pilihan destinasi wisata di Sultra yang sangat recommended dalam memeriahkan momen akhir tahun. Apalagi wisata yang ditawarkan tak kalah menakjubkan dengan daerah lain yang lebih dulu tersohor.

Kepala Dispar Sultra Belli Tombili mencoba destinasi arum jeram.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengajak masyarakat menghabiskan masa berlibur dengan berwisata di Bumi Anoa. Tak perlu jauh-jauh, destinasi wisata daerah tak kalah menariknya. Bukan hanya menawarkan eksotisme keindahan alamnya, kultur budaya lokal juga cukup unik dan menarik. Sejumlah tradisi dan kearifan lokal masih tetap terjaga dan terus dilestarikan.

“Menjelang libur akhir tahun 2023 ini, kita tidak perlu mencari tujuan wisata yang jauh-jauh. Ayo kunjungi wisata alam yang ada di Sultra. Ajak semua teman, kerabat, sahabat serta keluargamu. Cobalah sesuatu yang baru di tempat-tempat wisata yang mengagumkan,” ajak Andap Budhi Revianto kemarin.

Menurutnya, semua itu hanya akan didapat jika berkunjung ke Sultra untuk menyegarkan kembali pikiran dan suasana hati yang butuh refreshing. “Ayo, isi liburanmu kali ini dengan travelling yang asyik dan berbeda. Rasakan sensasinya. Ditunggu di Sulawesi Tenggara,” kata Andap.

Senada, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra Belli Tombili mendorong agar masyarakat yang melakukan aktifitas berwisata agar tak jauh-jauh mencari destinasi wisata. Menurutnya, wilayah Sultra sangat kaya dengan destinasi wisata dan ekonomi kreatif yang bisa dikunjungi dan disaksikan secara langsung.

“Dengan berwisata yang dekat-dekat saja, di Sultra saja, kita telah berkontribusi bagi upaya untuk mendorong peningkatan ekonomi, ada perputaran roda ekonomi di masyarakat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya tahan masyarakat terhadap inflasi,” paparnya.

Belli menyebut, ada beberapa destinasi yang bisa didatangi yang cukup dekat di wilayah Sultra, di antaranya di sekitaran Kota Kendari seperti Pantai Toronipa dan Pulau Bokori, serta Pulau Labengki di Konawe Utara, dan Air Terjun Moramo di Kabupaten Konawe Selatan.

Di wilayah kepulauan seperti Wakatobi dengan segala keindahan bawah lautnya, Danau Napabale dan Goa Liang Kabori di Kabupaten Muna, Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Kabupaten Bombana, aneka air terjun seperti Air Terjun Tumburano di Kabupaten Konawe Kepulauan, dan Wisata Arung Jeram Tinukari di Kabupaten Kolaka Utara.

Selain itu, destinasi seperti desa wisata antara lain Desa Wisata Sani-Sani di Kabupaten Kolaka, Desa Wisata Wasuemba, Waburi Park dan Gaya Baru di Kabupaten Buton.

“Ada begitu banyak destinasi wisata di Sulawesi Tenggara yang tidak akan kita sebutkan satu persatu yang keindahan dan daya tariknya tidak kalah dengan daerah lain di luar Sultra maupun di negara lain. Yang terpenting, berwisata di Sultra akan menguatkan stabilisasi perekonomian daerah,” ujarnya. (b/ags)

Serunya Wisata Tombak Ikan di Desa Wasuemba

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki beragam wisata menarik yang wajib dikunjungi. Salah satunya adalah Desa Wisata Wasuemba di Kabupaten Buton. Desa Wasuemba menawarkan wisata menombak ikan dipinggir pantai.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra Belli Tombili menjelaskan kegiatan tombak ikan merupakan rutinitas masyarakat Wasuemba, yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Hal ini merupakan ciri khas desa yang telah berstatus desa wisata tersebut.

“Ciri khas inilah yang kemudian dikemas sebagai salah satu bentuk promosi kepariwisataan di Kabupaten Buton,” tuturnya.

Kawasan pesisir di wilayah Desa Wasuemba masih terjaga kelestariannya sehingga menjadi surga bagi ikan-ikan untuk berkembang biak. Hal ini didukung oleh masyarakat Desa Wasuemba yang masih memegang teguh hukum adat dalam melestarikan lingkungan perairannya.

Tradisi menombak ikan di Desa Wasuemba. Yang menarik, wisatawan diperkenankan ikut bersama masyarakat lokal menangkat ikan.

Salah satu kebijakan kepariwisataan saat ini kata Belli, adalah pengembangan kawasan pedesaan sebagai destinasi wisata yang kemudian disebut sebagai desa wisata.

“Kita berharap, desa wisata ini menjadi destinasi wisata alternatif dengan melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi. Dengan pemberdayaan seperti ini, masyarakat desa akan turut merasakan manfaat dari pembangunan kepariwisataan,” jelasnya.

Ia menambahkan, salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Desa Wasuemba adalah kegiatan tombak ikan, yang dapat menjadi pengalaman unik dan tak terlupakan bagi wisatawan. Atraksi seperti ini, kata Belli, berpeluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sultra.

“Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi langsung menombak ikan di laut, Desa Wasuemba adalah pilihannya. Kami tunggu di Wasuemba,” pungkasnya. (b/ ags)

  • Bagikan