Yusup Tata Wajah Kota

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup didampingi Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala saat kunker di Yogyakarta. Mereka meninjau pedistrian kawasan Malioboro untuk diduplikasi kan di Kota Kendari.
Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup didampingi Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala saat kunker di Yogyakarta. Mereka meninjau pedistrian kawasan Malioboro untuk diduplikasi kan di Kota Kendari.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup punya misi besar menata wajah kota. Sebagai ibukota provinsi, Kendari harus mencerminkan Sulawesi Tenggara (Sultra). Atas dasar itulah, konsep pembangunan harus mengedepankan identitas daerah.

Muhammad Yusup mengungkapkan, rencana penataan Kota Kendari untuk mempertegas identitas Kendari sebagai ibukota Provinsi Sultra. Tahap awal pihaknya bakal membuat Kendari semakin terang dengan pemasangan lampu disepanjang ruas jalan Protokol di Kota Kendari. “Saya akan buat Kendari menjadi terang. Sudah dianggarkan,” ujarnya.

Di sisi lain, ia akan mengembalikan fungsi trotoar sebagai jalur untuk pejalan kaki. Upaya itu dilakukan agar trotoar bisa berfungsi sebagai mana mestinya dan tidak dimanfaatkan oleh beberapa kalangan terutama yang memanfaatkannya sebagai tempat meraup keuntungan pribadi. “Yang menggunakan (memanfaatkan) trotoar akan saya tertibkan,” tugas Yusup.

Selain menjadikan Kendari lebih terang, ia juga berkomitmen untuk menghijaukan Kota Kendari. Upaya itu akan ditempuh dengan membangun taman di seluruh persimpangan yang ada di Kota Kendari.

Yusup mengakui Pemkot Kendari terkendala anggaran dalam merealisasikannya. Akan tetapi, ia akan melibatkan semua stakeholder yang ada di Kota Kendari untuk berpartisipasi membangun sarana (taman) tersebut.

“Saya akan rubah betul wajahnya (Kota Kendari). Di perempatan saya buat menjadi taman. Pembiayaannya dari mana? anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tentu tidak cukup," kata Yusup.

"Jadi nanti saya minta komponen masyarakat yang punya kepentingan dengan keindahan Kota untuk berpartisipasi. Misalnya dari dunia usaha, itu akan saya libatkan, dari Bank saya suruh mereka membangun,” sambungnya.

Yusup menambahkan, dalam membangun daerah ini tidak hanya sekedar mengandalkan keuangan daerah. Melainkan sinergi dan kolaborasi merupakan salah satu cara untuk menggalakan pembangunan daerah.

"Kalau membangun pakai duit (APBD) itu biasa. Tapi kalau membangun tanpa duit dan kita bisa menggerakkan itu luar biasa. Karena kita punya kewenangan dan yang kita akan lakukan ini adalah untuk kepentingan rakyat. Kita harus bisa menggerakkan resource (sumberdaya),” kata Yusup.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra ini yakin sinergisitas dan kolaborasi serta partisipasi dari berbagai pihak, pemerintah akan bisa menggalakkan pembangunan daerah. “Nanti kita ini kita buat seperti Surabaya. Dulu kumuh bisa jadi indah seperti saat ini. Kita akan berbenah,” pungkasnya. (c/ags)

  • Bagikan