La Bakry Kembali Maju di Pilbup, Beberkan 2 Hal Untuk Calon Wakilnya

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- La Bakry siap melanjutkan pengabdian membangun Kabupaten Buton. Jalan ke arah itu semakin terbuka lebar, setelah dia mendapat mandat dari Partai Golkar untuk kembali maju Pilkada Buton, November mendatang.

"Saya sudah mendapat mandat dari DPP Golkar serta hasil rekomendasi Rakerda dan Musda untuk maju kembali sebagai calon Bupati Buton. Golkal sudah punya 4 kursi. Jadi, tinggal 1 kursi lagi sebagai syarat pencalonan. Tapi saya tetap membangun komunikasi dengan beberapa parpol lagi untuk berkoalisi," ungkap La Bakry kepada Kendari Pos, Minggu (12/5/2024) malam.

Mantan Bupati Buton ini mengaku, sudah menjajaki mitra koalisi dengan beberapa partai diantaranya Demokrat, Nasdem dan PDIP.

"Tinggal nanti diliat, parpol mana yang bisa bersama kita. Kalau saya prinsipnya, maksimal 10 kursi. Supaya calon lain juga dapat bagian parpol," jelasnya.

Soal wakil, La Bakry belum menentukan. Menurutnya, semua masih berproses. Wait and see. Hanya saja, dirinya mensyaratkan dua hal untuk calon wakilnya nanti.

"Pertama, harus ada chemitry. Kedua, harus disetujui parpol koalisi. Jadi, siapapun yang memenuhi syarat ini, bisa kita jajaki untuk bersama maju di Pilkada Buton," terangnya.

La Bakry yang baru saja membawa Golkar Buton menjadi pemenang Pileg ini menegaskan, keinginan kembali maju pilkada untuk melanjutkan pengabdian.

“Niat saya semata membangun daerah. Masih banyak program yang tertunda dan harus dilanjutkan, supaya masyarakat dapat merasakan kesejahteraan,” terangnya.

Mewujudkan Buton yang maju, kata dia, dapat terealisasi melalui pembangunan tepat sasaran secara gradual dan konsisten. Buton memiliki kekayaan alam yang melimpah. Khususnya pada sektor pertanian dan pertambangan aspal.

Menurut La Bakry, melalui pengelolaan sentuhan inovasi teknologi modern dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, bukan hal mustahil sepuluh tahun yang akan datang, Buton akan menjadi daerah dengan tingkat perekonomian tertinggi di Sultra dan Indonesia Timur.

“Buton juga memiliki kekayaan budaya dan wisata. Potensi ekonomi yang mesti dijaga kelestariannya, dan terus dikembangkan. Muaranya untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat,” imbuhnya. (ing)

  • Bagikan