PAUD Harus Kedepankan Pendekatan Holistik

  • Bagikan
PENDIDIKAN USIA DINI : Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Wakatobi, Hj. Roslina Rahim (kedua dari kiri, depan) saat kunjungan kerja sekaligus memaparkan program kerja pada dua TK di daerah itu. (ASTY NOVALISTA/KENDARI POS)
PENDIDIKAN USIA DINI : Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Wakatobi, Hj. Roslina Rahim (kedua dari kiri, depan) saat kunjungan kerja sekaligus memaparkan program kerja pada dua TK di daerah itu. (ASTY NOVALISTA/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pengembangan pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) binaan, haruslah mengedepankan pendekatan holistik. Melibatkan semua pihak terkait, termasuk guru, orang tua dan masyarakat. Langkah tersebut diyakini akan menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal bagi perkembangan anak.

Pandangan tersebut dilontarkan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Wakatobi, Hj. Roslina Rahim, ketika melakukan kunjungan kerja (Kunker) perdana sekaligus memaparkan program kerja bersama rombongan di TK Negeri 1 Pembina Wangi-Wangi Selatan dan TK Negeri 2 Wangi-Wangi.

“Dengan demikian, anak-anak dapat mengalami pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, serta siap menghadapi tahapan pendidikan selanjutnya,” ujar Roslina Rahim, Rabu (26/7).

Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan Darma Wanita Persatuan Kabupaten Wakatobi, Febrianti La Yijo, menjelaskan, pengembangan pembelajaran pada PAUD binaan merupakan upaya meningkatkan kualitas proses, untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

“Terdapat beberapa aspek penting dalam pengembangan pembelajaran yakni kurikulum berbasis PAUD, penggunaan metode pembelajaran efektif, penilaian yang holistik dan formatif, pelibatan orang tua dan masyarakat, pengembangan keterampilan guru, pemenuhan fasilitas dan prasarana hingga penggunaan teknologi dalam pembelajaran,” terangnya.

Febrianti La Yijo juga mengatakan, pengembangan pembelajaran di PAUD binaan Kabupaten Wakatobi haruslah menghargai kearifan lokal dan keunikan wilayah tersebut. Dengan mengintegrasikan budaya lokal, potensi lingkungan dan melibatkan komunitas setempat, pembelajaran di PAUD binaan akan menjadi lebih bermakna serta berdampak positif pada perkembangan anak usia dini di Kabupaten Wakatobi. (c/thy)

  • Bagikan