Kery Raih Tanda Kehormatan dari Presiden

  • Bagikan
Mantan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (2 dari kiri) mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Jokowi yang diserahkan Mendagri Tito Karnavian dalam upacara peringatan Hari Otoda ke-XXVIII di Kota Surabaya, Kamis (25/4/2024). (IST)
Mantan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (2 dari kiri) mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Jokowi yang diserahkan Mendagri Tito Karnavian dalam upacara peringatan Hari Otoda ke-XXVIII di Kota Surabaya, Kamis (25/4/2024). (IST)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Mantan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa menerima tanda kehormatan Satya Lancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Jokowi. Tanda kehormatan itu disematkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam upacara Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII tahun 2024 di Balai Kota Surabaya, Kamis (25/4/2024). Raihan tanda kehormatan itu berkat jasa Kery membawa Konawe sebagai daerah dengan Kinerja Tinggi se-Indonesia saat menjadi bupati.

Kery tak sendiri, ia bersama mantan kepala daerah lainnya sekelas Khofifah Indar Parawansa (mantan Gubernur Jawa Timur), mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas yang juga istri Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas serta 11 mantan kepala daerah lainnya.

"Prestasi ini menunjukan kalau putra daerah Sultra juga bisa bersaing dan berdiri sejajar dengan kader daerah lainnya di tingkat nasional. Kepada Presiden Jokowi dan Menteri Tito Karnavian, kami ucapkan terima kasih. Prestasi ini sangat penting dan prestisius bagi Konawe dan juga Sultra dalam memacu semangat daerah untuk berbuat lebih baik lagi," ujar Kery Saiful Konggoasa.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, otonomi daerah dirancang untuk mencapai 2 tujuan utama yakni kesejahteraan dan demokrasi.
Dari segi tujuan kesejahteraan, desentralisasi diarahkan untuk memberikan pelayanan publik bagi masyarakat secara efektif, efisien dan ekonomis.

"Tentunya melalui berbagai terobosan kreatif dan inovasi kebijakan pemerintahan yang menekankan pada local wisdom (kekhasan daerah) untuk pemanfaatan segala potensi baik sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SSDA) dengan cara bijak dan berkelanjutan," ujar Menteri Tito.

Sedangkan tujuan otonomi daerah dari segi demokrasi, sambung Tito Karnavian, kebijakan desentralisasi menjadi instrumen pendidikan politik di tingkat lokal yang mempercepat terwujudnya masyarakat madani atau civil society.

"Proses demokrasi ditingkat lokal, yakni melalui penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung yang akan dilaksanakan pada November 2024. Kemudian, penyusunan Perda mengenai APBD sampai perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. Hingga pada akhirnya akan menumbuhkan komitmen dan solidaritas yang tinggi dalam masyarakat terhadap kegiatan pembangunan di daerah," jelas Menteri Tito.

Untuk diketahui, pada momen peringatan Hari Otoda ke-XXVII di Kota Makassar tahun 2023, menjadi momen pertama kali Kery Saiful Konggoasa menerima penghargaan tersebut. Saat itu, Konawe menjadi kabupaten dengan prestasi penyelenggaraan pemerintah daerah dengan skor 3,53 dan status Kinerja Tinggi EPPD tahun 2022 berdasarkan LPPD tahun 2021.

Kemudian, pada momen peringatan Hari Otoda ke-XXVIII di Kota Surabaya, Kamis (25/4/2024), Konawe kembali meraih prestasi yang sama. Kali ini, Konawe memiliki prestasi penyelenggaraan pemerintah daerah dengan skor 3,5027 dan status Kinerja Tinggi EPPD tahun 2023 berdasarkan LPPD tahun 2022. Penghargaan tersebut diterima Penjabat (Pj) Bupati Konawe Harmin Ramba. (adi/b)

  • Bagikan