BMKG: Potensi Hujan Ekstrem Sampai 10 Maret

  • Bagikan
CUACA MENDUNG : Awan cumulonimbus bergelantungan di atas langit Teluk Kendari. Bulan Maret 2024, curah hujan mengalami peningkatan dibandingkan Januari dan Februari. Untuk itulah, masyarakat diminta waspada terhadap bencana hidrometereologi.
CUACA MENDUNG : Awan cumulonimbus bergelantungan di atas langit Teluk Kendari. Bulan Maret 2024, curah hujan mengalami peningkatan dibandingkan Januari dan Februari. Untuk itulah, masyarakat diminta waspada terhadap bencana hidrometereologi.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kepala Stasiun Maritim (Stamar) BMKG Kendari, Sugeng Widarko mengungkapkan, penyebab banjir di Kota Kendari, dipengaruhi tingginya curah hujan yang mencapai 170 mm selama enam jam.

"Hujan yang melanda Kota Kendari dalam sepekan terakhir masuk kategori ekstrem. Sebab, untuk kategori hujan sangat lebat, hanya berada pada kisaran 100 - 150 mm. Ibaratnya, seperti air bah yang turun dari langit selama enam jam. Pasti akan banjir. Baru pertama kali, terjadi hujan ekstrem di Kota Kendari," ungkap Sugeng Widarko, kemarin.

Guna menghindari adanya korban jiwa, Sugeng meminta masyarakat untuk mengungsi sementara waktu. Sebab, potensi hujan ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan, 7 Maret sampai 10 Maret 2024.

"Kami juga meminta masyarakat untuk aktif dalam memantau kondisi cuaca terkini melalui informasi dari Pemerintah dan media sosial BMKG Kota Kendari," pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stadiun Meteorologi Maritim Kendari Faizal Habibie,S.P.MP mengatakan, prediksi beberapa bulan ke depan, terutama selama Maret, perlu dilakukan peningkatan kesiap siagaan bencana. Sebab, terjadi peningkatan curah hujan secara signifikan, dengan sifat hujan normal hingga atas normal di wilayah Kendari, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Kepuluan, Konawe Utara, Buton Utara, dan Kolaka.

“Kendari dan 5 daerah lain masih akan terjadi curah hujan kategori tinggi berkisar 301-400 mm/ bulan. Fenomena tersebut terjadi beberapa hari ke depan. Dengan peluang hujan di waktu malam hingga dini hari,” ungkap Faizal Habibie kepada Kendari Pos, Kamis (7/3).

Penyebab meningkatnya curah hujan, kata dia, karena adanya anomali suhu permukaan laut di Teluk Bone dan Laut Banda. Ada belokan angin, gangguan dan kelembaban yang cukup dingin di lapisan 700 mb berkisar 80%.

“Fenomena tersebut, potensi terjadi sampai 3 hari ke depan,” ujarnya. Faizal Habibie menguraikan, Maret 2024 curah hujan lebih tinggi dari bulan Januari dan Februari. Ia menegaskan, penyebabnya karena suhu permukaan laut anomali 2-4 C.

“Ini anomali sangat besar dan hujannya terjadi pada malam hari hingga dini hari,” jelasnya.

Faizal menambahkan, dari BMKG mengimbau kepada masyarakat Kota Kendari, untuk meningkatkan kesiap siagaan dan kewaspadaannya, dengan mengupdate informasi cuaca secara rutin dan memperbaiki aliran sungai, agar air hujan tidak terhambat.

“Termasuk memperhatikan pohon tua, jangan sampai tumbang dan membahayakan warga,”tandasnya. (b/ali/ags)

  • Bagikan