5 Hari Menuju Pemungutan Suara

  • Bagikan
Ketua KPU Sultra Asril (4 dari kanan) dan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto (4 dari kiri) usai pertemuan membahas kesiapan pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 di kantor KPU Sultra, baru-baru ini. (BIRO ADPIM PEMPROV SULTRA)
Ketua KPU Sultra Asril (4 dari kanan) dan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto (4 dari kiri) usai pertemuan membahas kesiapan pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 di kantor KPU Sultra, baru-baru ini. (BIRO ADPIM PEMPROV SULTRA)

--KPU Mematangkan Kesiapan Teknis Pemilu

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 tersisa 5 hari lagi. Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Tenggara (KPU Sultra), terus mematangkan persiapan teknis. Personel yang bertugas di lapangan telah dibentuk. Logistik Pemilu tuntas disalurkan ke 17 KPU kabupaten/kota di Sultra sejak Desember 2023.

Selain itu, proses sortir dan lipat surat suara pun sudah tuntas. Bahkan proses pengepakan logistik hampir 100 persen. Logistik Pemilu akan di distribusi ke kelurahan dan desa mulai minus 5 atau 4 sebelum hari H pemungutan suara.

Ketua KPU Sultra Asril mengatakan, penyaluran logistik terbagi dalam 2 tahap. Tahap pertama sekira 41.212 unit kotak suara. Setiap TPS terdapat 5 unit kotak suara, ditambah 2 unit per kecamatan. Lalu, 32.616 unit bilik suara dengan pembagian 4 buah per TPS, dan 16.308 tinta suara. 2 tinta suara per TPS.

"Penyaluran tahap 2 yaitu 1.909,230 lembar surat suara untuk semua jenis pemilihan, mulai surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten dan kota. Itu sistem penyaluran logistik dan telah sukses disalurkan dengan baik, kata Asril kepada Kendari Pos, Kamis(8/2/2024).

Asril menyebut sekira KPPS 57.078 orang yang akan bertugas pada 8.154 Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Sultra. Adapun jumlah Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebanyak 1.105 orang, dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan sekira 6.855 orang. “Selain itu 16.308 personel petugas ketertiban TPS yang akan bertugas pada 8.154 TPS. Setiap TPS terdapat 2 petugas ketertiban,” rincinya.

Menurut Asril, petugas ketertiban TPS yang dibentuk merupakan bantuan dan fasilitas dari pemerintah daerah. “Hal tersebut merujuk pada keputusan KPU nomor 476 tahun 2022 tentang pedoman teknis pembentukan badan adhoc, penyelenggara pemilihan umum, pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati, dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota, jelasnya.

Adapun pergeseran pasukan pengamanan (PAM) dari Polri dilakukan minus 2 hari sebelum pemungutan suara. Terkait pergeseran pasukan pengamanan dari kepolisian untuk pengamanan logistik dan lokasi Pemilu, KPU Sultra akan mengomunikasikan dulu dengan masing-masing Polres di Sultra.

“Tujuannya agar logistik saat tiba di kecamatan betul-betul masih dalam penjagaan dari pihak keamanan. Nah, hal ini tentu akan kita pastikan sebaik dan seaman mungkin,” tandas Asril.

Jumlah personel pengamanan Pemilu yang disiagakan berjumlah 22.889 orang. Rinciannya, 3.743 anggota Polri, 2.838 prajurit TNI, dan 16.308 petugas Linmas. Jumlah itu sesuai data dalam apel gelar pasukan pengamanan TPS dan personel BKO/ Polres jajaran di Lapangan Mako Polda Sultra. Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto memimpin apel gelar pasukan, Rabu (7/2/2024).

Sebelumnya, Pj Gubernur Andap mengatakan pada pelaksanaan pemungutan suara di TPS, harus ada sinergisitas antara KPPS, perangkat panitia lainnya dan pengawas pemilu. Setelah pelaksanaan pemungutan suara Pemilu, semua komponen dan logistik pemilu tetap terjaga dengan baik.

“Berbagai tantangan yang ada pada 6 kabupaten yang wilayahnya memiliki lokasi 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), termasuk ada sekian ratus TPS yang sulit jaringan. Tentu kita harus merumuskan jalan keluarnya dengan baik,” ungkap Pj Gubernur Andap usai kunjungan di KPU Sultra, baru-baru ini.

Pj Gubernur Andap menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kelancaran Pilkada di Sultra. “Kami telah memberikan dukungan penuh terhadap KPU dalam mengatur dan mengawasi seluruh proses Pemilu 2024, termasuk distribusi logistik ke daerah-daerah terpencil,” ungkapnya.

Proses distribusi logistik yang lancar ini menjadi landasan penting dalam menjamin keberlangsungan kontestasi politik yang demokratis dan berintegritas di Sultra. “Dengan terselenggaranya distribusi logistik yang aman dan tepat waktu, diharapkan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi tahun ini meningkat, serta mampu menghasilkan pemimpin yang dipilih secara sah dan demokratis,” tutup Pj Gubernur Andap. (ali/rah/b)

  • Bagikan