Sekot Minta Tuntaskan “Zona Hitam”

  • Bagikan
Sekot Kendari Ridwansyah Taridala
Sekot Kendari Ridwansyah Taridala

--Kerja Bakti Jadi Agenda Rutin

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Di bawah kendali Muhammad Yusuf, penataan wajah kota Kendari menjadi program prioritas. Satu persatu "Pekerjaan Rumah" menyangkut sampah dan kebersihan akan dibenahi secara bertahap. Dengan mengusung konsep Kendari Aman, Nyaman dan Bahagia, Penjabat Wali Kota Kendari ini turut mendorong Camat dan Lurah turut berperan aktif menjaga kebersihan.

Sekretaris Kota (Sekot) Kendari Ridwansyah Taridala mengingatkan Camat dan Lurah memberi perhatian serius terhadap kebersihan lingkungan. Apalagi PJ Wali Kota telah memberi warning mencopot Camat dan Lurah yang wilayahnya masuk zona hitam. Untuk itulah, ia meminta program kerja bakti harus menjadi agenda rutin.

"Perhatikan wilayah masing-masing. Jangan biarkan lingkungan kotor. Petakan yang mana daerah yang perlu ditangani. Terapkan tirik-titik kerja bakti. Kalau bisa dikerjakan bersama teman-teman di kecamatan dan kelurahan. Nanti akan diback up tenaga kebersihan dan masyarakat," ujar Ridwansyah Taridala ketika memimpin apel di lapangan Balai Kota Kendari, Senin (15/1).

Bukan hanya membersihkan lanjut "Jenderal ASN", camat bisa membuat taman-taman. Namun harus dipastikan dulu kepemilikan tanah itu. Jika bisa diwujudkan, maka akan ada 11 taman tambahan di Kota Kendari. Saat ini, pemerintah terus berupaya mempercantik wajah kota.

"Tolong camat-camat dikoordinir di wilayah masing-masing. Kalau dapat satu titik di tiap kecamatan berarti ada sebelas titik dan itu akan kita kembangkan. Jika butuh alat berat segera dilaporkan," ujar mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari ini.

Sebelumnya, Pj Wali kota Kendari Muhammad Yusuf mengancam tak akan segan memberikan sanksi bagi Camat dan Lurah yang tidak becus mengurus masalah kebersihan di lingkungannya.

“Dulu ada namanya bendera hitam bagi Kecamatan dan Kelurahan terkotor. Saat ini bukan hanya bendera hitam saja. Tapi saya akan copot jabatannya (Camat dan Lurah). Kalau masih kotor (lingkungannya), berarti dia tidak becus urus wilayahnya,” tegas Muhammad Yusup.

Menurut Yusup, kebersihan lingkungan penting untuk diciptakan mengingat Kota Kendari merupakan ibukota daerah, dan menjadi wajah daerah ketika dikunjungi oleh wisatawan.

“Kota Kendari harus bersih. Itu dimulai dari tingkat RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan. Makanya saya sudah galakkan program bersih-bersih lingkungan. Semua punya tanggung jawab untuk membersihkan lingkungannya,” pungkasnya. (c/ags)

  • Bagikan