Kendari Zona Merah DBD

  • Bagikan

--Sembilan Hari, Dinkes Catat 106 Kasus

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Di musim penghujanan, warga harus bisa menjaga imun tubuh. Jika tidak, penyakit musiman seperti demam, batuk dan flu bisa menyerang. Apalagi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sulawesi Tenggara (Sultra) ini mulai meningkat. Di awal Januari 2024 ini, sudah ada 106 kasus. Kota Kendari sebagai penyumbang kasus terbanyak penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, Hj Usnia mengatakan gencar melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD. Saat ini, petugas melakukan berbagai langkah preventif seperti fogging, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan telah dilakukan secara intensif.

“Kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kebersihan lingkungan. Seperti menguras bak mandi, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, dan menggunakan kelambu saat tidur. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis apabila mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri sendi dan perdarahan,” jelasnya kemarin.

Kondisi cuaca saat ini sambungnya, menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus DBD. Curah hujan yang tinggi cenderung menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD.

“Per tanggal 1 sampai dengan 9 Januari, sudah ada 106 kasus yang tersebar di sembilan daerah. Kota Kendari terbanyak dengan 57 kasus disusul Konawe Selatan (Konsel) dengan 25 kasus. Sementara tujuh daerah lainnya antara 7 hingga 1 kasus saja,” ujarnya.

Sejauh ini, Dinkes Sultra tengah mengambil langkah-langkah cepat untuk menanggulangi penyebaran penyakit ini. Kampanye kesadaran masyarakat dan upaya pencegahan intensif diterapkan, dengan fokus pada kebersihan lingkungan. Masyarakat dihimbau untuk bekerja sama dalam menjaga kebersihan dan menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DBD.

“Peningkatan jumlah kasus DBD di Sultra menjadi peringatan bagi masyarakat dan pemerintah untuk bersamasama menjaga kebersihan lingkungan serta mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah disarankan oleh pihak kesehatan. Diharapkan dengan langkah-langkah yang tepat, penyebaran DBD dapat ditekan dan kesehatan masyarakat dapat dijaga dengan baik,” pungkasnya. (b/rah)

  • Bagikan