Tingkatkan Indeks Inklusi Keuangan, OJK Sultra Gencarkan Edukasi Masyarakat

  • Bagikan
Suasana Edukasi melalui program OJK Goes To Campus, Kamis (21/9).(Ewin Endang Sahputri/Kendari Pos)
Suasana Edukasi melalui program OJK Goes To Campus, Kamis (21/9).(Ewin Endang Sahputri/Kendari Pos)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Target nasional untuk literasi tahun ini mencapai 49 persen dan Inklusi 85 persen. Hal ini mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan indeks literasi dan Inklusi keuangan melalui edukasi masyarakat.

Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya mengatakan bahwa salah satu program kerja OJK adalah untuk meningkatkan literasi dan Inklusi, yakni melalui edukasi masyarakat.

“Kita selalu melakukan edukasi terkait literasi dan Inklusi pada setiap lapisan masyarakat. Karena kita keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga kita tidak bisa langsung semua daerah. Tetapi kita akan gelar secara bertahap di semua lapisan,” ujarnya, dalam acara OJK Goes ti Campus yang dilaksanakan pada salah satu kampus di Kota Kendari, Kamis (21/9).

Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan mahasiswa dari beberapa universitas untuk meningkatkan literasi dan Inklusi. “Jadi mereka itu adalah duta-duta literasi dan Inklusi yang kita harapkan dapat menginformasikan kepada masyarakat sekitar sehingga indeks literasi dan Inklusi kita itu meningkat,” bebernya.

Arjaya juga mengimbau agar masyarakat waspada dengan Pinjaman Online (Pinjol) bodong. Untuk membedakan antara pinjol ilegal dan legal yakni dengan CAMILA.

“Dimana, CAMILA ini adalah singkatan dari Camera, Microfont dan Location. Hanya tiga yang boleh diakses oleh pinjol dari handphone kita, yakni Camera, Microfont dan Location. Sehingga jika akses yang diminta melebihi dari CAMILA, maka pinjol tersebut sudah dipastikan ilegal,” tukasnya.

Kepala OJK Regional 6, Darwisman mengungkapkan bahwa capaian literasi nasional itu mencapai 49 persen dan Inklusi 85 persen. “Kalau di Sultra indeks literasi nya 31 persen sedangkan Inklusi 84 persen. Kami harus terus mendorong secara masif terkait upaya-upaya kegiatan literasi keuangan. Kemudian literasi dan Inklusi masih dibawah nasional, oleh karena itu kita harus cepat menaikan indeks literasi dan Inklusi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, bahwa Indeks literasi yang baik akan mendukung pencapaian inklusi, dimana jika tingkat inklusinya tercapai maka akan menumbuhkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pihak OJK Sultra juga dibantu oleh mahasiswa dan duta-duta literasi keuangan untuk melakukan edukasi ke masyarakat. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dan duta-duta literasi tersebut terkait keuangan, maka masyarakat di Sultra akan semakin cerdas dalam mengelola keuangan dan masyarakatnya akan sejahtera.

“Karena, jika masyarakat tidak paham terkait jasa keuangan, maka akan menjadi sasaran orangorang yang tidak bertanggung jawab. Seperti halnya tertipu dengan adanya investasi dan pinjaman online (Pinjol) ilegal,” pungkasnya. (win/b)

  • Bagikan