Harga Mulai Naik, Cadangan Pangan Disalurkan

  • Bagikan
Pj. Bupati Buton, Drs. Mustari
Pj. Bupati Buton, Drs. Mustari

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Elnino mulai memberi dampak di Sulawesi Tenggara (Sultra). Itu terlihat dari kenaikan harga terhadap komoditas beras. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton pun bereaksi dengan segera melakukan intervensi melalui penyaluran beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP). Penyaluran SPHP itu akan dilaunching langsung Pj.Bupati Buton, La Ode Mustari.

Agenda tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton, La Lodi. Menurutnya, SPHP itu dilakukan demi menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Sebab dalam sepekan terakhir terjadi kenaikan harga beras.

“Beras ini berasal dari cadangan pangan kita bekerja sama dengan Bulog. Ini dalam rangka menstabilkan harga beras, karena memang sudah mulai naik,” katanya, Kamis (21/9).

Terkait penyaluran itu, launching perdana akan digelar di Pasarwajo dan dilanjutkan di Kecamatan Wolowa pada hari yang sama. “Pak Pj Bupati yang akan langsung melaunching untuk tujuh kecamatan. Ini juga dalam rangka memastikan kalau penyalurannya berjalan baik dan tepat sasaran,” jelasnya.

La Lodi menyampaikan, rencana awal intervensi harga beras itu akan dilakukan untuk tiga bulan terakhir tahun ini, yakni Oktober, November dan Desember. “Tapi karena sudah mulai naik, sekarang naik Rp 4 ribu perkilogramnya. Jadi sebelum semakin naik, kita lakukan lebih awal, dari September sampai November,” sambungnya.

Setiap kepala keluarga (KK) akan menerima bantuan beras 10 kilogram secara gratis. Penerimanya adalah masyarakat kurang mampu sesuai data dari desa dan kelurahan. “Harapan kita, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi bisa mengurangi beban masyarakat,” pungkasnya.

Di Buton ada 9511 KK penerima. Rinciannya, di Wolowa 569 KK, Wabula 682 KK, Siontapina 1.649 KK, Pasarwajo 2.792 KK, Lasalimu Selatan 1.509 KK, Lasalimu 1.089 KK dan Kapontori ada 1221 KK. (b/lyn)

  • Bagikan