Cegah KBGO Lewat Literasi Digital

  • Bagikan
Kepala DPPPA Kota Kendari, Siti Ganef
Kepala DPPPA Kota Kendari, Siti Ganef

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kekerasan terhadap perempuan tak hanya secara fisik, namun juga verbal. Di era digital, ancaman kekerasan terhadap perempuan juga terjadi secara online. Pemkot Kendari melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) melaksanakan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan berbasis gender online (KBGO) di Balai Kota Kendari, kemarin.

Kepala DPPPA Kota Kendari, Siti Ganef mengatakan kekerasan pada perempuan dan anak memiliki dampak psikologis yang buruk seperti trauma, reaksi fisik, keinginan bunuh diri, dan berbagai reaksi negatif lainnya. Untuk memulihkan korban kekerasan tersebut, perlu butuh waktu lama.

Lanjut dia, kekerasan terhadap perempuan ini juga baik secara verbal, seksual, maupun fisik penyembuhannya tak semudah luka akibat cedera fisik, tapi kehidupan psikologisnya juga menjadi taruhan. “Dapat berakibat menyebabkan kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikologis atau seksual. Kekerasan terhadap perempuan merupakan bentuk pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang harus diakhiri oleh semua orang yang mewujudkan kesetaraan gender,” kata dia.

Siti Ganef mengungkapkan, kasus KBGO saat ini menjadi tren akibat kesenjangan pengguna internet laki-laki dan perempuan. Hal itu seringkali menempatkan perempuan sebagai pihak yang gampang ditipu daya dan ditekan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Terlebih, sulitnya mengidentifikasi identitas pelaku KBGO di dunia digital, jejak digital korban yang sudah tersebar di internet dan sulit dihapuskan juga menjadi permasalahan yang seringkali menjadi tantangan.

“Salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan adalah kekerasan berbasis gender online yang menempatkan perempuan sebagai korban, melalui sarana internet dengan cara bertransmisi atau mendistribusikan data digital diri korban. Akibatnya tersebarnya data diri korban yang menyebabkan kerugian psikologis sosial dan keterasingan sosial,” jelasnya. Atas dasar itulah, pihaknya berinisiatif untuk menghadirkan literasi digital bagi perempuan sebagai upaya pencegahan KBGO. (ags/b)

  • Bagikan