Sultra Award Kendari Pos 2023

  • Bagikan
Dr.La Ode Saafi, DAP&E, M.Sc(H.Ec)
Dr.La Ode Saafi, DAP&E, M.Sc(H.Ec)

Tokoh Perubahan 2023,Inovasi Bidang Penyelenggara Pendidikan Swasta
Dr.Drs.La Ode Saafi ,DAP&E,MSc (HEc), Ketua Pembina Yayasan Mandala Waluya Kendari

Profil:
Nama: Dr.Drs.La Ode Saafi ,DAP&E,MSc (HEc)
Istri: Almh.Hj.Wa Ode Rosmani
Anak-Anak:
-LaOde Muh. Mazhar, S.T.,
-Wa Ode Nurfina, BSc.Farm, M.Biomed
-Wa Ode Nusrini, S.P.,
-Wa Ode Nuzliana, Amd.Farm.,
-LaOde Sahlan Zulfadhlih,SSi, M.CS.

Riwayat Pendidikan:
Pendidikan Formal Dalam Negeri:
-D-1 guru Fisika SLP (1969)
-D-1 Kesehatan Lingkungan (1971)
-Sarjana Muda (B.A) Administrasi Negara (1978).
-S1 Administrasi Negara STIA-LAN RI (1987)
-Akta Mengajar (2007).
-S3 Managemen UHO (2017)
Pendidikan Formal Luar Negeri:
Diploma of Applied parasitomology and entomology (DAP&E) tahun 1984.
Public Health Cource in Biostatistics/Epidomiology,University of the Philippines Manila 1991/1992.
S2 di In Health Economics,Chulalongkorn University, Bangkok,Thailand (1996).
Pendidikan kepemimpinan:
Sepala 1994
Spama 1997

Pengalaman Kerja:
Penjabat Struktural:
1.Kepala Seksi Data & Evaluasi,Kanwil Depkes Prov Sultra (1987-1997)
2.Pj.Kasi Penyusunan Program Kanwil Depkes (1988-1994)
3.Kepala Bapelkes Depkes Kendari (1997- 2001).
4.Kepala Bapelkes Prov Sultra (2001-2003).
5.Widyaiswara Bapelkes Prov Sultra (2021 - 2004)
6.Widyaiswara Badan Diklat Prov Sultra (2004 - 2009)
7.Mentor Diklat IASTP -III (2005 - 2009).
Tenaga Pengajar:
-Dosen UMW 2006 - Sekarang
-Dosen AKL 1991 - Sekarang
-Dosen LB S1 Kesmas UHO 2022 -sekarang
-Dosen LB Poltekes Kendari - Jurusan Keperawatan (1996-sekarang)
-Dosen LB AK PPNI 2000 - sekarang
-Dosen LB Akfar Bina Husada (2000- sekarang)
-Dosen LB Akademi teknik Gigi Bina Husada (2008 - Sekarang)
-Dosen LB STIK Avicena (2021 - 2003)
-Dosen LB pada SPAG /Akademi Gizi (1988-1997)
-Tenaga Pengajar Sekolah Perawat Kesehatan (1988-2000)

Mewaqafkan Diri Untuk Mandala Waluya

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dr.La Ode Saafi, DAP&E, M.Sc(H.Ec) merupakan sosok visioner. Dedikasi dan komitmennya dalam mendukung kemajuan pendidikan di Sulawesi Tenggara (Sultra) sungguh luar biasa. Dia menjadi tokoh penting lahirnya kampus kesehatan Mandala Waluya Kendari.

Perjuangan Dr.La Ode Saafi, DAP&E, M.Sc(H.Ec), dalam upayanya mendirikan dan terus memajukan Yayasan Mandala Waluya tak pernah terhenti. Pria kelahiran Buton, 13 Juli 1949 ini, telah mengabdikan hidupnya, demi eksistensi Mandala Waluya hingga dikenal seperti saat ini. Bahkan diusianya yang sudah tidak muda lagi, angan-angan La Ode Saafi untuk meningkatkan SDM di yayasan tersebut, terus menjadi prioritasnya. Baginya sebuah lembaga pendidikan tidak akan maju, tanpa tenaga pendidik yang qualified dan handal.

Penyerahan Sijil (Ijazah) DAP&E oleh Wakil Menteri Kesehatan Kerajaan Malaysia, pada tahun 1984 di Institute for Medical Research, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dr.La Ode Saafi, bersama kawan-kawan seperjuangan kala itu, sama-sama menjadi ASN di Dinas Kesehatan Sultra, yang kebetulan semuanya berlatar belakang Ilmu Kesehatan Lingkungan. Terobsesi oleh permasalahan bagi yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi ilmu kesehatan, khususnya kesehatan lingkungan, pada tahun 1990 belum bisa study di Kendari, melainkan harus ke Makassar, atau ke Jawa. Hal itulah yang membuat La Ode Saafi, dkk, mempunyai gagasan untuk mendirikan sekolah kesehatan tingkat akademi. Untuk mendirikan sekolah swasta, harus ada yang menaunginya. Untuk maksud tersebut, mereka mendirikan Yayasan Himpungan Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Sultra. Rapat pertama dilakukan pada 19 Desember 1990, dan selanjutnya mereka terus melakukan beberapa kali pertemuan demi berdirinya sekolah yang mereka inginkan.

Untuk mendirikan sekolah/akademi perlu disiapkan sejumlah dana. Awalnya dana ini akan dipikul bersama secara swadaya, demi terbitnya izin operasional agar berdiri Akademi Penilik Kesehatan yang diidamkan itu, yang akan diterbitkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (PUSDIKNAKES) Departemen Kesehatan R.J. Tanpa terduga, rencana itu disambut oleh Bupati Muna, saat itu Drs. Maula Daud yang bersedia menanggung semua biaya yang diperlukan, termasuk pembangunan kampus. Setelah melalui proses panjang maka pada tahun 1991 berdirilah Akademi Penilik Kesehatan (APK) Mandala Waluya yang untuk sementara ditempatkan di Raha Kabupaten Muna. Ungkapan Mandala Waluya sendiri pada waktu itu diartika sebagai Kesehatan Lingkungan, yakni lembaga pendidikan yang mempelajari tentang sanitasi dan kesehatan lingkungan.

Foto bersama mahasiswa program pendidikan Master of Science in Health Economics, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand. Peserta berasal dari Indonesia hanya satu orang.

Keberadaan Mandala Waluya di Raha nampaknya kurang efisien, karena terhalang jarak, sementara pengurus dan para dosen profesionalnya berada di Kendari. Sehingga, membuat pengurus ingin memindahkannya di Kendari. Rencana itu terkabul pada tahun 1993,APK-MW sudah pindah di Kendari. Pada saat itu gedungnya masih menumpang di Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG) Kendari di Puuwatu. Kemudian sempat menyewa gedung lain di Kendari. Setelah terkumpul uang yayasan, maka pada tahun 1996 dilakukan pembelian lahan, yang saat ini menjadi kampus Mandala Waluya.

Peletakan batu pertama kampus Mandala Waluya dilakukan oleh Kepala PUSDIKNAKES Depkes R.I. Awalnya hanya ada 3 lokal dengan bangunan baru yang yang digunakan ruang kelas dan kantor. “Dengan bangunan yang sangat sederhana ini, setiap selesai jam kerja dinas, kami berkantor di Mandala Waluya. Kami rawat Mandala Waluya ini sebaik mungkin dengan harapan kelak menjadi lembaga pendidikan profesional dan bermanfaat bagi orang banyak,” kata Dr LaOde Saafi mengenang angan-angannya kala itu. Waktu itu dia adalah Ketua Yayasan, sehingga totalitas kerjanya lebih banyak dibanding anggota pengurus lainnya.

Perjuangan tidak berhenti sampai di situ, status Mandala Waluya yang baru tingkat akademi, membuat La Ode Saafi terus bergerak, dan mendirikan sekolah tinggi. Tepat tahun 2006, sekolah yang dimiliki Yayasan Mandala Waluya bertambah dengan berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mandala Waluya. Untuk menggapai semua itu, Saafi pun harus mondar mandir ke Jakarta di Ditjen Dikti Depdiknas RI.

Penyerahan Ijazah SPPH kepada lulusan Terbaik I, pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional, 12 November 1972 oleh Inspektur Upacara Kepala Kepolisian Provinsi Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Makmur Daeng Sitaka.

Mulai tahun 2007 status La Ode Saafi sendiri, menjadi Ketua Pembina Yayasan higga saat ini, sedangkan Ketua Pengurus Yayasan diberikan kepada yang lainnya agar tugas masing-masing bisa lebih maksimal.

Setelah Yayasan Mandala Waluya mempunyai sekolah tinggi, tidak puas sampai disitu, La Ode Saafi mengagas agar lembaganya bisa menjadi institute. Hal itu pun dirapatkannya bersama rekan-rekan organ yayasan yang lain dan jajaran STIKES-MW serta AKL-MW, yang kemudian disepakati mendirikan universitas dengan menggabungkan STIKE-MW dan AKL-MW . Setelah berkonsultasi dengan pihak LLDIKTI (dulu masih bernama KOPERTIS) dan memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan, setelah melalui perjuangan panjang makaberdirilah Universitas Mandala Waluya pada tahun 2020.

“Selama ini sebagai Pembina, saya yang menjadi inisiator, konseptor, dan promotor, dengan melibatkan para anggota Organ Yayasan yang dan jajaran STIKES-MW serta AKL-MW. Untuk surat menyurat saya bisa lakukan sendiri, mulai dari konsep hingga mengamplopkan, nanti distribusinya, baru saya minta bantuan pegawai,” paparnya.

Keberadaan univeritas Mandala Waluya masih membuat La Ode Saafi masih berpikir untuk terus memajukan lembaga yang dirintisnya bersama rekan rekannya. Banyak hal yang saat ini tengah dirancangnya di ruangannya yakni lantai 1, Kampus UMW, mulai dari pengembangan SDM, output mahasiswa agar bisa diserap di pasar kerja, termasuk daya saing lembaga. Hal itu yang selalu ada dibenaknya dan berkantor mulai dari pukul 08.30 hingga 13.30 setiap hari kerja.

Bahkan untuk meningkatkan kualitas SDM, La Ode Saafi mengawali dari dirinya, meski sudah tidak muda lagi, tapi semangatnya selalu tidak mau dikalahkan dengan mereka yang masih muda. Dia melanjutkan pendidikannya dengan menempuh program S3, kala itu usianya sudah 68 tahun. Hal ini dilakukannya agar dosen - dosen muda di Mandala tergerak dan termotivasi untuk bisa menyelesaikan S3.

Foto para Pejabat Badan Penyelenggara Universitas Mandala Waluya, Periode 2022-2027.

“Karena majunya sebuah lembaga pendidikan itu ada 3 yaitu Keunggulan, Kompetitif dan Sustainable. Bila tiga itu terjawab, lembaga dimaksud bisa bersaing dengan lembaga lainnya,” paparnya.

Eksistensi sebuah lembaga untuk bisa langgeng juga, bukan hanya dari sisi eksternalnya yang harus dikembangkan, namun internal juga butuh perhatian. Kesejahteraan SDM, hal itu tentunya menjadi perhatian utama managemen, pasalnya mereka akan bekerja profesional manakala, dirinya dan keluarganya terjamin secara ekonomi.

Untuk itu La Ode Saafi bersama pengurus berupaya bila pegawai dan dosen di Mandala, penggajiannya harus berstandar. Begitu pula mereka juga harus memperoleh tunjangan hari tua manakala sudah usia pensiun dan tidak produktif kembali. “Kalau mereka terikat dan sejahtera, bisa diajak untuk bekerja mencapai tujuan bersama,” pungkasnya. (lis/adv)

Selalu Gemilang Dalam Pendidikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dr. La Ode Saafi, nampaknya sudah cerdas sejak kecil. Hal ini ditunjukkan dari beberapa jenjang pendidikan selalu mendapat nilai unggul dan terbaik di tingkatnya. Contohnya, ketika tamat SMA Negeri Baubau, merupakan lulusan terbaik 1 di tahun 1968.Lalu tahun 1969, dia mengikuti Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PSLP-Fisika) lulus terbaik 1.Tahun 1971 kembali mengikuti Pendidikan program D1 Sanitarian pada Sekolah Pembantu Penilik Higyne, (SPPH) Depkes RI,lulus terbaik 1.

Selain menyelesaikan S1, dan S3 di dalam negeri, La Ode Saafi juga menempuh beberapa pendidikan S2 dan pendidikan singkat di beberapa negara. Yakni Institut of Medical Reserch di Kuala Lumpur memperoleh gelar Diploma of Applied parasitomology and entomology (DAP&E) tahun 1984.Tahun 1989 mengikuti Pendidikan Management for statistical Data in health statistics pada Reading University di Inggris selama 3 bulan.Kemudian tahun 1992 mengikuti Master of public health pada colage of public health di University of philipines di Manila.

Foto keluarga La Ode Saafi bersama istri dengan 2 putera dan 3 puteri, sekitar tahun 1990.

Pada tahun 1996 melanjutkan S2 di Thayland dengan gelar M.Sc di Chulalongkorn of Bangkok, Thayland in Health Ekconomy tahun 1996.Tahun 2007 pernah mengikuti Service training course bagi dokter puskesmas asal Indonesia di Melbourne,Australia.Lalu tahun 2010 mengikuti Asean Biosofety Training cource pada the Centre for researche in Medical Entomology Indian Ministry health di Maduray, India.

La Ode Saafi mengaku bila ilmu yang dimilikinya beragam, mulai dari pendidikan keguruan, ekonomi, administrasi, dan ilmu kesehatan. “Mulai dari pendidikan S1, S2 dan S3 tidak linier, tapi semua itu merupakan satu kesatuan sehingga bisa melakukan banyak hal,” paparnya.

Demikian dalam riwayat kerja, La Ode Saafi merupakan PNS di Dinas Kesehatan Sulawesi tenggara, mulai tahun 1972 dengan golongan II/A dan pensiun pada tahun 2009 dengan pangkat terakhir Pembina Utama Madya (Golongan IV/D). Jabatan yang diembannya adalah Kasi Data dan Evaluasi di Dinkes Sultra (1987-1997), lalu Kepala Bapelkes Sultra tahun 1997 - 2004. Lalu pernah menjadi Iwidyaswara 2004 - 2009. Ia juga mengajar di sejumlah kampus negeri dan swasta di Kendari. Setelah pensiun Ia mengajar di Universitas Mandala Waluya sekaligus Ketua Pembina Yayasan. (lis/adv)

  • Bagikan