7 Daerah di Sultra Terdampak Fenomena Elnino

  • Bagikan
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sebanyak tujuh daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini sedang menghadapi dampak serius dari perubahan iklim yang disebabkan oleh fenomena El Nino. Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra telah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan sistem pompanisasi di area persawahan sebagai respons terhadap situasi ini.

Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menjelaskan bahwa El Nino adalah fenomena cuaca yang terjadi karena peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik tengah dan timur, yang membuat suhu air menjadi lebih hangat dari biasanya. Hal ini berdampak besar pada pola cuaca global dan berimbas signifikan pada iklim Indonesia.

"Perubahan iklim ini sudah mulai mempengaruhi tujuh kabupaten/ kota di Sulawesi Tenggara," kata Rusdin saat diwawancarai di ruang kerjanya, kemarin.

Rusdin menjelaskan bahwa tujuh kabupaten/kota yang terdampak El Nino adalah Kota Kendari, yang terdampak di Kecamatan Baruga karena adanya hamparan sawah. Kota Baubau, yang terdampak di Bungi. Kabupaten Konawe, dengan dampak terdapat di Kecamatan Onembute. Kabupaten Kolaka, dengan dampak di Kecamatan Watumbangga, Pomalaa, dan Iwoimendaa. Kabupaten Konawe Selatan, yang mencakup Kecamatan Buke, Andolo Barat, Baito, Kolono, Palangga, Andoolo, Lalembuu, Angata, Mowila, Palangga Selatan, Laeya, Konda, Moramo Utara, Basala, dan Tinanggea. Kabupaten Bombana, dengan dampak di Kecamatan Lantari Jaya dan Rarowatu Utara. Kabupaten Kolaka Timur, yang terdampak di Kecamatan Lambadia.

Rusdin menyatakan bahwa daerah yang terdampak telah melakukan penanaman, tetapi perlu menunggu masa panen. Pihaknya berharap agar panen dapat dilakukan secepat mungkin setelah kondisi memungkinkan.

"Untuk mengantisipasi ini, kita telah mengambil langkah-langkah, termasuk kolaborasi dengan beberapa kabupaten untuk meminjam pompa air. Dalam upaya mengatasi kekeringan air, kami juga telah melakukan perbaikan irigasi di beberapa titik yang terdampak," ungkapnya.

Rusdin menambahkan bahwa dampak El Nino sudah terasa sejak bulan Agustus lalu. Oleh karena itu, daerah yang sudah dapat melakukan penanaman harus segera melakukannya sebelum kondisi menjadi semakin kering.

"Meskipun cuaca saat ini tidak menentu, dengan adanya prediksi cuaca dari BMKG, kita berharap bulan Desember akan membawa hujan. Oleh karena itu, saat ini kami sedang mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi dampak El Nino," pungkasnya. (rah/b)

  • Bagikan