Ruksamin: KAHMI Lumbung Kader Politik

  • Bagikan
Koordinator Presidium KAHMI Sultra, Dr.Ruksamin (3 dari kanan) dan Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin (3 dari kiri) usai diskusi di podcast Kendari Pos Channel, Selasa (12/9) kemarin. Turut mendampingi Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin (kanan) dan pengurus KAHMI Sultra. (MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)
Koordinator Presidium KAHMI Sultra, Dr.Ruksamin (3 dari kanan) dan Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin (3 dari kiri) usai diskusi di podcast Kendari Pos Channel, Selasa (12/9) kemarin. Turut mendampingi Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin (kanan) dan pengurus KAHMI Sultra. (MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)

--Jika Diberi Amanah Besar, Siap Perjuangkan Kesejahteraan Masyarakat

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi kader yang berada di tingkat perguruan tinggi. Alumi HMI tersebar dan mengabdi diberbagai bidang profesi. Ada yang menjadi politisi, pengacara, akademisi, PNS, jurnalis, pengusaha, bupati, gubernur, menteri, bahkan Wakil Presiden (Wapres) seperti Jusuf Kalla di era pemerintahan SBY dan Jokowi di periode pertama.

Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sultra, Dr.Ruksamin mengatakan jagat politik Sultra diwarnai berbagai latar belakang ideologi organisasi. Salah satunya dari KAHMI.

"Situasi ini menjadi kesempatan kompetitif bagi siapa saja termasuk alumni hijau hitam yang tergabung dalam KAHMI Sultra untuk mempersembahkan ide, gagasan dan kerja yang berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah," ujar Dr.Ruksamin saat tampil di podcast Kendari Pos Channel, yang dipandu host Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin, Selasa (12/9), kemarin.

Dr.Ruksamin mengatakan, KAHMI saat ini berada disemua lapisan masyarakat. Alumni HMI mengambil peran dalam jabatan politik. Contohnya, banyak anggota DPR RI adalah alumni HMI. Termasuk di struktur partai politik seperti PBB, PDIP, Golkar, Gerindra, PKS dan lainnya.

"Ini sebagai gambaran bahwa KAHMI Sultra juga senantiasa menyiapkan regenerasi dengan mempersiapkan bibit unggul dengan mendorong setiap KAHMI di kabupaten dan kota se-Sultra untuk melakukan basic training atau Latihan Kader (LK) I, II maupun III," kata Dr.Ruksamin.

Bupati Konawe Utara (Konut) itu menjelaskan, KAHMI Sultra kaya akan kader dengan background politik berbeda. Misalnya Ketua DPW PAN Sultra sekaligus Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh, yang saat ini maju di DPR RI. Ada Ketua DPW Partai Demokrat Sultra, Muhammad Endang SA yang kini bertarung di DPR RI.

Selanjutnya ada Abdul Rasyid Syawal, maju di DPD RI, juga Zahrir Baitul anggota DPRD Muna dari Partai Hanura. Ada pula Nur Arafah, akademisi Universitas Halu Oleo dan Dr.Nur Alim, mantan Rektor IAIN Kendari.

"Artinya, berangkat dari perbedaan ideologi politik namun disatukan dalam bendera hijau hitam atau KAHMI Sultra. KAHMI lumbung kader politik," jelas Dr.Ruksamin.

Bupati Konut 2 periode itu membeberkan modal seorang pemimpin yakni harus takut. Takut dalam artian pada diri sendiri, takut pada agama, takut kepada Allah SWT. Ketika takut kepada diri sendiri akan menjadi energi untuk maksimal mempersembahkan dedikasi terbaik.

"Prinsip ini saya peroleh ketika basic training di HMI. Kalau tidak ada ketakutan maka sangat berpotensi menyalahi aturan dalam menjalankan pemerintahan seperti korupsi dan lainnya," tutur Dr.Ruksamin.

Sementara itu, Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin mengatakan, Sultra patut berbangga karena melalui HMI banyak melahirkan kader-kader unggul yang kini mewarnai pemerintahan. Termasuk para politisi Sultra didominasi alumni HMI.

"Fenomena ini menunjukan bahwa organisasi HMI adalah aset bangsa yang mesti dijaga kelestariannya. Kontribusi mereka begitu jelas bagi pembangunan dan kemajuan negeri ini termasuk Sultra," kata Direktur Irwan Zainuddin.

Sultra Pusat Energi Dunia

Sultra kaya akan kandungan mineral. Koordinator Presidium KAHMI Sultra, Dr.Ruksamin menuturkan, Sultra memiliki kandungan nikel hingga 97 miliar ton dengan luasan 480 ribu hektare. Sultra juga menguasai hampir sepertiga kebutuhan dunia untuk memproduksi baterai listrik dan baja tahan karat.

Ketua DPW PBB Sultra itu menjelaskan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang merubah peradaban manusia dengan teknologi ramah lingkungan mulai dari transportasi, smart home living, teknologi-teknologi informasi, rekayasa pangan hingga teknologi antariksa menjadi sebuah keniscayaan.

"Dengan kondisi tersebut, Sultra akan mendapatkan keuntungan ekonomi yang melimpah dari aktivitas pertambangan nikel. Ini merupakan modal besar menjadikan Sultra sebagai pusat energi dunia," ujar Dr.Ruksamin.

Dr.Ruksamin menegaskan, Sultra tidak boleh puas hanya sebagai pemasok bahan baku, yang akan meradang seiring dengan habisnya cadangan tambang. Sultra tidak boleh berhenti berinovasi, yang akan mati jika nikel telah habis dikeruk. Dibutuhkan hilirisasi industri serta diversifikasi investasi, agar keuntungan yang didapatkan masyarakat lokal bersifat eksponensial dan dapat dinikmati hingga waktu tak terhingga.

"Intinya, Sultra memiliki kemampuan yang kuat untuk bertransformasi menjadi pusat peradaban baru yang maju, madani dan berkeadilan," imbuh Dr.Ruksamin.

Bupati Konut itu menjelaskan, kekayaan alam Sultra meliputi aspal, emas, marmer dan batu gamping. Sultra memiliki 1,1 juta ton cadangan emas senilai Rp270 triliun dan hampir 4 miliar ton cadangan aspal alam. Selain itu, terdapat produksi perikanan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas hingga 1 juta ton per tahun, ditambah keindahan alam dan laut Sultra juga menjadi daya tarik wisata dunia.

"Lokasi yang strategis sepanjang Laut Banda dan Flores memungkinkan Sultra menjadi sentrum perdagangan barang dan jasa di kawasan Timur Indonesia," jelas Dr.Ruksamin.

Di balik potensi besar tersebut, terdapat beberapa problematika mendasar yang menjadi pekerjaan rumah bersama. Diantaranya angka kemiskinan sebesar 11,74 persen, masih menjadi beban utama pembangunan yang kondisinya semakin parah karena pandemi dalam 2 tahun terakhir.

"Kemudian tingkat pengangguran terbuka, tingkat pengangguran yang mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat hingga awal tahun 2022 mencapai 3,86 persen, semakin memperdalam tingkat kemiskinan di Sultra," tutur Dr.Ruksamin.

Pembangunan yang cenderung berorientasi di perkotaan juga menempatkan Sultra menjadi provinsi dengan indeks ketimpangan tertinggi di Pulau Sulawesi pada Maret 2022 sebesar 0,387 persen.

Kondisi infrastruktur jalan yang belum optimal juga berkontribusi terhadap ketimpangan pembangunan, karena berdampak terhadap alur perdagangan barang dan jasa. Hingga 2022, dari 1.009 kilometer jalan provinsi hanya 70 persen yang layak dilalui kendaraan sedangkan sisanya 30 persen atau 302 kilometer masih rusak.

"Inilah menjadi tugas bersama. Ke depan, jika diberi amanah yang lebih besar dari saat ini, atas izin rida Allah SWT saya siap memperjuangkan aspirasi masyarakat agar lebih sejahtera dan berdaya saing," tandas Dr.Ruksamin. (ali/b)

FIGUR HEBAT DARI RAHIM HMI

HMI dan KAHMI
-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi kader di perguruan tinggi
-Alumi HMI tersebar dan mengabdi diberbagai bidang profesi
-Ada yang menjadi politisi, pengacara, akademisi, PNS, dan jurnalis
-Ada pula pengusaha, bupati, gubernur, dan menteri
-Bahkan alumi HMI menjadi Wapres seperti Jusuf Kalla di era pemerintahan SBY dan Jokowi di periode pertama
-Figur-figur hebat lahir dari rahim HMI
-Alumni-alumni HMI berhimpun dalam Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)

KIPRAH KAHMI
-Jagat politik Sultra dari berbagai latar belakang ideologi organisasi
-Salah satunya dari KAHMI
-Koordinator Presidium KAHMI Sultra, Dr.Ruksamin menilai situasi itu menjadi kesempatan kompetitif bagi KAHMI
-Terutama dalam mempersembahkan ide, gagasan dan kerja berkualitas
-Tentu saja bermuara pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah

KAHMI RANAH POLITIK
-Menurut Dr.Ruksamin, KAHMI berada disemua lapisan masyarakat
-Alumni HMI mengambil peran dalam jabatan politik
-Banyak anggota DPR RI adalah alumni HMI
-Termasuk di struktur parpol seperti PBB, PDIP, Golkar, Gerindra, PKS
-Misalnya Ketua DPW PAN Sultra sekaligus Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh
-Ada Ketua DPW Partai Demokrat Sultra, Muhammad Endang SA
-Ada pula Abdul Rasyid Syawal, maju di DPD RI
-Termasuk Zahrir Baitul, anggota DPRD Muna dari Partai Hanura

REGENERASI
-KAHMI Sultra senantiasa menyiapkan regenerasi
-Caranya dengan mempersiapkan bibit unggul melalui basic training atau Latihan Kader (LK) I, II dan III
-KAHMI Sultra kaya akan kader dengan background politik berbeda.
-Meski berbeda ideologi politik namun disatukan dalam bendera KAHMI
-KAHMI lumbung kader politik

SULTRA PUSAT ENERGI DUNIA
-Sultra kaya akan kandungan mineral
-Versi Dr.Ruksamin, Sultra punya kandungan nikel 97 miliar ton
-Tersebar pada luasan 480 ribu hektare
-Sultra menguasai hampir 1/3 kebutuhan dunia produksi baterai listrik dan baja tahan karat
-Sultra akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari tambang nikel
-Ini merupakan modal besar menjadikan Sultra pusat energi dunia

HILIRISASI INDUSTRI
-Sultra tidak boleh puas hanya sebagai pemasok bahan baku
-Sultra tidak boleh berhenti berinovasi
-Hilirisasi industri dan diversifikasi investasi mutlak dilakukan
-Tujuannya agar masyarakat Sultra menikmati keuntungan eksponensial
-Sultra mampu bertransformasi menjadi pusat peradaban baru yang maju, madani dan berkeadilan

SUMBER : KOORDINATOR PRESIDIUM KAHMI SULTRA
DATA DIOLAH KENDARI POS

  • Bagikan