Angsuran Pinjaman Pembangunan Inner Ringroad Rp 1,7 Miliar Perbulan

  • Bagikan
Dr. Farida Agustina

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemkot Kendari (Pemkot) Kendari harus merogoh kocek hingga Rp 1,7 miliar tiap bulan, untuk mengangsur pinjaman anggaran pembangunan Jalur Lingkar Dalam (Inner Ringroad). Iuran dibayarkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai pemberi pinjaman. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Kendari, Dr. Farida Agustina mengungkapkan, meski inner ringroad belum rampung, Pemkot Kendari setiap bulan harus membayar pinjaman kepada PT SMI sebesar 6,19 persen atau sekitar Rp 1,7 miliar dari pagu Inner Ringroad Rp 204 miliar. “Pemkot Kendari bayar bunganya 6,19 persen. Perbulan Rp 1,7 miliar,” ungkap Dr Farida, kemarin.

Meski sudah harus mengangsur proyek yang belum rampung 100 persen, pihaknya optimis Jalur Inner Ringroad bisa tuntas pada tahun ini. Itu menyusul progres keuangan pembangunan Inner Ringroad yang tercatat sebesar 59,49 persen. “Anggaran yang dikeluarkan setara dengan progres pembangunan. Insya Allah, sisanya cukup. Karena sudah dilakukan perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya)-nya,” jelasnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil audit dari tim pengawas, untuk menghitung seluruh biaya (progres) pembangunan sebelumnya. “Sekarang sedang dievaluasi. Fisiknya berapa, bobotnya berapa, sisa material mereka yang ada di lapangan berapa. Itu yang harus diperhitungkan kembali. Jangan ada yang dirugikan. Misalnya sudah ada tiang pancang di lokasi (belum terpasang). Tinggal kita bayarkan,” kata Asmawa.

Setelah itu, lanjut Asmawa, pihaknya akan mempersiapkan proses lelang, untuk melanjutkan sisa pembangunan. “Kita syaratkan penyedia (kontraktor)-nya, pertama punya material, peralatan, kemudian punya modal. Tidak bisa memakai kontraktor yang mengandalkan uang muka,” jelasnya.

Kepala Biro Umum Sekretariat Kemendagri ini tak menampik, jika progres pembangunan jalan kembar kali kadia lambat. Penyebabnya, kontraktor yakni PT Istaka Karya mengalami pailit sejak tahun lalu. Selanjutnya, kata Asmawa, PT Lisindo yang merupakan pelanjut pembangunan, belum terlalu siap untuk melanjutkan mega proyek Pemkot Kendari ini. Terbukti dari pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan 2 x 90 hari, kontraktor masih belum memperlihatkan progres positif, dalam pembangunan yang sejatinya sudah rampung Maret 2022.

Sekadar informasi, jalan kembar kali kadia (Inner Ringroad) dibangun menggunakan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 204 miliar. Inner Ring Road dibangun dengan panjang mencapai 4,1 kilometer. Rinciannya, Jalan Brigjen M Yunus (Kali Kadia) yang terhubung dengan RSUD Kendari sepanjang 1,5 km dan Jalan ZA Sugianto (Masjid Al Alam) yang terhubung dengan Jalan Mokodompit (Kampus Baru UHO) sepanjang 2,6 km. Jalan yang dibangun memiliki lebar 30 meter dengan konstruksi beton. Kehadiran mega proyek Pemkot Kendari ini, diyakini bisa mengurai kemacetan kota. (ags/b)

  • Bagikan