STIE 66 Membidik Status Institut

  • Bagikan
Kepala LLDikti Wilayah IX Sultanbatara, Drs. Andi Lukman, M.Si (kiri) dan Ketua Yayasan STIE 66 Kendari, Irma Nurjannah, ST., MT (tengah) dan Sub Koordinator KIP Kuliah Kemendikbudristek, Dr. Muni Ika, S.Ppd., M.Pd (kanan) menggunting pita menandai peresmian gedung pascasarjana "Hj.Muhaniah Hasyim" dan aula "H.Saeka Latiho" STIE 66, Senin (15/5), kemarin.


--Gedung Pascasarjana dan Aula STIE 66 Diresmikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 66 Kendari terus bergerak maju. Komitmen meningkatkan kualitas dan kuantitas kampus digencarkan. Teranyar, STIE 66 memiliki gedung baru, yakni gedung pascasarjana dan aula. Gedung itu diresmikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sultanbatara, Drs. Andi Lukman, M.Si.

Kesiapan fasilitas itu menjadi salah satu ikhtiar STIE 66 Kendari untuk naik "kelas" menjadi institut. Kepala LLDikti Wilayah IX Sultanbatara, Andi Lukman mengapresiasi ikhtiar yayasan yang dipimpin Irma Nurjannah, ST., MT itu untuk menjadi institut.

"STIE 66 Kendari akan berubah menjadi institut tahun 2023 ini. Yang awalnya sekolah tinggi akan berubah menjadi institut. Mudahan-mudahan target-target seperti ini dapat tercapai, tentunya dengan sama-sama bekerja sama untuk mewujudkan sebuah tujuan," ujar Andi Lukman saat menyampaikan kata sambutan dalam peresmian gedung pascasarjana "Hj. Muhaniah Hasyim" dan Aula "H.Saeka Latiho" milik STIE 66 Kendari, Senin (15/5), kemarin.

Kepala LLDikti Wilayah IX Sultanbatara, Drs. Andi Lukman, M.Si (5 dari kiri) menandatangani prasasti peresmian gedung pascasarjana dan aula STIE 66. Andi Lukman didampingi Ketua Yayasan STIE 66 Kendari, Irma Nurjannah, ST., MT (berhijab), Senin (15/5), kemarin.

Andi Lukman mengatakan untuk menjadi berkualitas, sebuah perguruan tinggi harus meningkatkan akreditasi, Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana. Yang terpenting juga adalah komitmen untuk mewujudkan alumni-alumni andal di bidangnya.
"Hal itu sesuai amanah Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dalam kurikulum itu, perguruan tinggi tidak hanya meluluskan tetapi harus meningkatkan kompetensi alumni-alumni andal," kata Andi Lukman.

Sementara itu, Ketua Yayasan STIE 66 Kendari, Irma Nurjannah, ST., MT mengungkapkan pembangunan gedung pascasarjana "Hj.Muhaniah Hasyim" dan aula "H.Saeka Latiho" dimulai tahun 2009 dan tuntas tahun 2023. Pembangunan gedung tersebut menelan anggaran sekira Rp24 miliar.

"Pembangunan gedung cukup lama karena saya tetap memegang motto kedua orang tua saya yakni kita membangun tanpa meminjam. Motto itulah yang saya pegang sampai saat ini," ujar Irma Nurjannah.

Irma menyebut pembangunan gedung tersebut merupakan komitmen yayasan untuk meningkatkan SDM dan kenyamanan perkuliahan mahasiswa di STIE 66 Kendari. "Kita berharap dengan adanya gedung baru ini, akan semakin menunjang proses perkuliahan, khususnya bagi mahasiswa pascasarjana," ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Penyantun STIE 66 Kendari, Sudarmanto, SE.,M.Si menjelaskan pembangunan gedung pascasarjana "Hj.Muhaniah Hasyim" dan aula "H.Saeka Latiho" bertujuan untuk mengakomodir kepentingan mahasiswa. Misalnya, ada sekira 3.000-an mahasiswa yang kuliah di gedung A.

Ia menambahkan, STIE 66 Kendari saat ini menyandang akreditasi Baik Sekali sedangkan untuk Pascasarjana STIE 66 Kendari terakreditasi Baik. "Ke depannya kita akan meningkatkan akreditasi STIE 66 Kendari. Selain itu, STIE 66 Kendari dibangun bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk mencerdaskan anak-anak Sultra sehingga bisa selevel dengan perguruan tinggi yang ada di luar Sultra," pungkas Sudarmanto. (win/b)

  • Bagikan