Vaksinasi Cegah PMK Masuk Konkep

  • Bagikan
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Konkep, Udin. Saat ini pihaknya giat melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak khususnya sapi agar tak masuk di wilayah tersebut.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) terus melakukan vaksinasi hewan ternak. Hal itu sebagai langkah dan upaya dalam rangka memutus rantai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Konkep, Udin, mengatakan, vaksinasi terhadap hewan ternak khususnya sapi, tak lepas dari merajalelanya kasus PMK di Indonesia. Di Sulawesi Tenggara juga sudah terdapat beberapa kabupaten dan kota yang ternanknya terjangkit PMK yakni Kota Kendari, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Utara dan Bombana.

"Vaksinasi yang baru dilakukan di Konkep adalah tahap satu dan akan menyusul kedua hingga booster. Hingga saat ini hewan ternak (sapi) yang telah divaksinasi telah mencapai 150 dari target 1.708 ekor sapi," ujar Udin, Selasa (28/2). Ia menambahkan, masih rendahnya capaian vaksinasi karena minimnya respon dan kesadaran masyarakat peternak akan pentingnya vaksinasi tersebut. Akan tetapi pihaknya melalui Tim Vaksinasi akan terus turun lapangan setiap saat untuk memberikan edukasi.

"Saya salut di Kecamatan Wawonii tengah. Masyarakatnya berbondong-bondong datang untuk melakukan vaksinasi hewan ternaknya. Selain itu yang membuat kita salut masyarakat di sana yang mengajukan ke Dinas pertanian untuk dilakukan vaksinasi lanjutan," tuturnya.

Udin, menegaskan, pihaknya akan selalu siap ketika diminta masyarakat melakukan vaksinasi. Akan tetapi dengan ketentuan, ternaknya telah siap untuk divaksinasi. "Jangan ketika tim turun untuk melakukan vaksinasi hewan ternak ini masih berkeliaran. Hingga saat ini PMK di Konkep belum terdeteksi atau masih nol kasus. Sehingga kita sama-sama berdoa mudah-mudahan bisa terus bebas dari kasus ini. Walaupun penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi sangat rentan pada ternak berkuku belah," pungkasnya. (c/jib)

  • Bagikan