Gubernur Resmikan Terminal Tipe B Wasaga

  • Bagikan
Gubernur Sultra Ali Mazi (tengah) menekan sirene menandai peresmian terminal tipe B Wasaga Kabupaten Buton, Selasa (28/2), kemarin. Turut mendampingi Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Muhammad Rajulan (kiri).

Meningkatkan Konektivitas Antarwilayah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Gubernur Sultra Ali Mazi konsisten pada misinya untuk membuka akses transportasi antarwilayah di Sultra. Tak hanya menginisiasi pembangunan jembatan Tona yang menghubungkan Kabupaten Buton dan Muna (Tona), Gubernur Ali Mazi juga membuka akses jalur darat. Selasa (28/2), kemarin, Gubernur Ali Mazi meresmikan Terminal Wasaga di Kabupaten Buton.

Terminal Tipe B menjadi pusat keluar masuknya angkutan darat antarkabupaten dan antara perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Buton. Terminal itu dibangun dengan anggaran puluhan miliar rupiah dari APBD Provinsi Sultra.

Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, pembangunan infrastruktur transportasi merupakan salah satu dari empat misi utama pemerintahan Ali Mazi-Lukman Abunawas (Aman) dalam upaya mewujudkan Sultra yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat.

"Salah satunya adalah membangun terminal tipe B Wasaga Pasarwajo. Ini akan menjadi simpul angkutan transportasi jalan untuk menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan di wilayah Kota Baubau, Pasarwajo, Lasalimu, Kamaru, Lawele, hingga Ereke. Ke depan multiplayer effectnya akan meningkatkan perekonomian kita," kata Gubernur Ali Mazi saat menyampaikan kata sambutan dalam acara peresmian terminal Wasaga, kemarin.

Gubernur Sultra dua periode itu menambahkan, secara umum keberadaan terminal sangat dibutuhkan masyarakat baik sebagai penumpang maupun sebagai operator angkutan umum untuk pengaturan pelayanan operasi angkutan umum, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak angkutan umum dan fasilitas pangkalan lainnya.

"Saya mengingatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sultra selaku penyelenggara terminal Wasaga ini agar sungguh-sungguh memperhatikan kebutuhan ketiga unsur tersebut di atas. Sehingga keberlanjutan penyelenggaraan terminal tetap optimal sesuai fungsinya sebagaimana diamanatkan UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan," tegas Gubernur Ali Mazi.

Masih kata Gubernur Ali Mazi, terminal Wasaga dibangun dengan uang yang tak sedikit. Sepatutnya itu dimanfaatkan dengan baik dan fasilitasnya dijaga agar bisa dinikmati jangka panjang. "Luas area terminal ini sekira 1 hektare. 30 persen kita siapkan untuk UMKM. Bisa jualan di sini tapi jaga kebersihannya. Dan saya sangat yakin pemanfaatan dan pengoperasian terminal ini dapat memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Sultra," tambahnya.

Kepala Dishub Sultra, Muhammad Rajulan dalam laporannya menyampaikan pembangunan terminal dilakukan 3 tahap. Tahap pertama, penataan lahan dan pemasangan pagar. Tahap kedua, pembangunan gedung terminal, kantor, dan pintu gerbang. Tahap ketiga, pembangunan gedung sarana penunjang.

"Anggaran pembangunan terminal dialoasikan secara bertahap. Tahun 2020 dianggarkan Rp5 miliar. Tahun 2021 Rp4,8 miliar. Tahun 2022 sekira Rp12 miliar. Totalnya Rp22,2 miliar. Dan hari ini sudah diresmikan," ujar Rajulan.

Menurut Rajulan, terminal Wasaga ini akan menjadi simbol transportasi darat yang ada di Kepulauan Buton. Terminal akan melayani kendaraan umum antarkabupaten/kota dalam provinsi dan juga angkutan perkotaan dan pedesaan. "Konektivitas dan aksebilitas antarwilayah ditingkatkan dengan hadirnya terminal ini. Sekaligus mendukung perekonomian wilayah," katanya.

Rajulan memastikan Dishub Sultra akan memonitoring dan evaluasi secara berkala demi optimalnya pemanfaatan terminal Wasaga. "Semoga ini bisa berfungsi optimal di tengah maraknya angkutan online," tutupnya. (lyn/rah/c)

  • Bagikan