Gandeng Scopus, Unilaki Dorong Dosen Publikasi Internasional

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Sebagai upaya mewujud­kan dosen memiliki jurnal terindeks Scopus, Universi­tas Lakidende (Unilaki) Un­aaha menggelar kuliah tamu bertajuk, Cerdas Menulis Pa­per Terindeks Scopus.

Kegiatan tersebut meng­hadirkan rumah scopus Indonesia. Sekaligus dirang­kaikan dengan penandatan­gan Memorandum of Un­derstanding (MoU) antara Unilaki dan Rumah Scopus Indonesia, pekan lalu.

Warek I Unilaki, Prof. Dr. Ir. La Karimuna, M.Si., meng­harapkan agar dosen yang mengikuti kuliah umum tersebut dapat memperoleh manfaat yang sangat besar. Sekaligus dapat dipahami, dimengerti dan memprak­tekan bagaimana menulis secara cerdas dalam bentuk paper atau karya ilmiah.

"Kami berharap dosen di Unilaki dapat menulis dalam bentuk karya ilmiah dan dapat dipublikasikan pada jurnal yang terindeks sco­pus. Selama ini, sudah ada beberapa dosen dari Unilaki yang telah memiliki karya ilmiah dari hasil penelitian yang dapat dibupliksikan pada jurnal internasional terindeks scopus.

Hingga jurnal nasional terakreditasi sebagai syarat pemenuhan kewajiban khusus asisten ahli, lektor dan kepala lektor dalam penyusunan beban kerja setiap semesternya. Selain itu, sebagai usulan kenaikan jabatan fungsion­al dosen tetapi jumlahnya masih relatif sedikit," terang Prof. La Karimuna, kemarin.

Lebih lanjut, salah satu guru besar di Fakultas Per­tanian UHO itu, menam­bahkan, adanya kuliah umum tersebut dosen dan mahasiswa dapat lebih kom­prehensif tentang kiat-kiat jitu dalam menggiatkan dan menghasilkan paper yang berkualitas dengan rujukan referensi yang terkini.

"Tentunya Rektor Uni­laki sangat mengharapkan agar dosen kita dapat me­manfaatkan peluang dan kesempatan yang besar ini dengan sebaik-baiknya. Se­hingga dapat menghasilkan karya ilmiah yang dapat dipublikasikan sehingga kewajiban khusus para dosen kedepannya tidak mengalami kendala dalam pemenuhannya," jelasnya.

Ketua Pelaksana, Dr. Rola Pola Anto, S.Pd., M.Si., mengungkapkan bahwa publikasi internasional ini meningkat karena banyak dukungan yang telah diberikan pemerin­tah. Salah satunya adalah adanya Permenristek-Dikti No 20/2017 tentang Pem­berian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Ke­hormatan Profesor.

''Ada pula Permenristek-Dikti No 44/2015 yang men­dorong mahasiswa S2 dan S3 agar mampu menghasil­kan publikasi yang terind­eks global. Namun kemam­puan berbahasa Inggris juga menjadi kendala yang pal­ing banyak dirasakan para dosen," ungkapnya.

Selain itu, publikasi di jurnal internasional juga merupakan alat untuk membangun reputasi in­dividu dosen dan universi­tas tempatnya mengabdi. Dengan bantuan internet, artikel yang dimuat dapat dibaca dan disitasi akad­emisi di dunia.

"Artikel yang disitasi be­rarti telah mengandung konten yang layak secara il­miah sebagai sumber kebe­naran pengembangan keil­muan. Dosen yang karya ilmiahnya banyak disitasi pun akan mendapatkan h-indextinggi sebagai bukti indikator pengakuan dunia akademik terhadap ek­sistensi dan kualitasnya," tambahnya.

Presiden Rumah Scopus Indonesia, Dr. Jumintono Suwardi Joyo Sumarto, M.Pd., menjelaskan bahwa yang menjadi hambatan bagi dosen saat ini adalah belum mampu menulis jurnal atau paper terind­eks scopus baik untuk di­gunakan dalam kenaikan pangkat maupun untuk memenuhi guru besar.

"Jadi, dengan adanya kuliah tamu ini sebaikn­ya dijadikan sebagai langkah awal dalam memahami cara menu­lis paper terindeks sco­pus. Kami juga berse­dia dalam mendampingi dosen-dosen di Unilaki. Selain itu, kami siap untuk bekerjasama agar Univer­sitas Lakidende bisa go in­ternational di tahun 2023," pungkasnya. (DEH)

  • Bagikan