La Bakry Paparkan Capaian Pembangunan

  • Bagikan
JELANG PURNA TUGAS : Bupati Buton, La Bakry saat membeberkan capaian kinerjanya selama memimpin daerah itu bersama Wakilnya, Iis Elianti. Kemarin, DPRD menggelar sidang paripurna pengumuman akhir masa jabatan pasangan kepala daerah itu.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Periode kepemimpinan Bupati Buton, La Bakry bersama Wakilnya, Iis Elianti, kini memasuki ambang purna bakti. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sudah menggelar sidang paripurna pengumuman akhir masa jabatan (AMJ) pasangan kepala daerah itu pada Kamis (30/6). Pada 22 Agustus mendatang, keduanya akan menanggalkan jabatan. La Bakry pun membeberkan capaian kinerja pemerintahan di bawah kendalinya selama empat tahun, delapan bulan yang sudah dilewati. Di hadapan peserta sidang yang quorum, La Bakry menyebut sejumlah perkembangan yang sudah ditorehkan. Ia memulainya dengan pertumbuhan ekonomi daerah. Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,93 persen dan mengalami perkembangan menjadi 5,04 persen pada tahun 2018. 2019 mengalami perlambatan menjadi 4,93 persen dan 2020 menjadi -0,49 persen, Kemudian kembali naik menjadi 2,62 persen di tahun 2021. "Hal ini terjadi karena adanya dampak masa pandemi covid-19, kebijakan pengelolaan tambang berpengaruh pada kontribusi sektor pertambangan. Sehingga ekonomi daerah pun berkontraksi," katanya, kemarin.

Sementara itu, perkembangan penduduk miskin Kabupaten Buton menunjukkan trend yang fluktuatif setiap tahun. Pada tahun 2019 tercatat angka kemiskinan penduduk sebesar 13,46 persen. Kemudian untuk tahun 2020, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan walaupun tidak signifikan, 13,21 persen. Namun kembali meningkat pada tahun 2021 menjadi 13,92 persen. "Hal ini tentunya sangat dipengaruhi oleh kondisi beberapa tahun terakhir, tapi diproyeksikan pada tahun 2022 ini akan mengalami koreksi penurunan," tambahnya. Selain angka kemiskinan kata La Bakry indikator kesejahteraan sosial juga dapat dilihat pada capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Secara umum nilal IPM Kabupaten Buton selama lima tahun terakhir belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Angka IPM pada tahun 2017 mencapai 64,47 dan pada tahun 2021 IPM Kabupaten Buton mencapai 66,32. Meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan, namun secara konsisten angka IPM Kabupaten Buton terus meningkat selama lima tahun terakhir. Angka ini merupakan indikator keberhasilan pada semakin baiknya pembangunan manusia pada aspek Pendidikan.

Untuk mendukung tercapainya generasi emas 2045 pemerintah juga terus berupaya untuk menurunkan stunting di daerah. Stunting menjadi isu strategis untuk diselesaikan secara konvergensi atau bersama agar capaiannya lebih cepat. Selain pembangunan sumber daya manusia, La Bakry juga membeberkan capaian di sektor infrastruktur. Salah satunya pembangunan jalan kabupaten. Berdasarkan data SK jalan, total panjang jalan yang terbangun selama empat tahun terakhir sepanjang 482,270 kilometer, dengan total panjang jalan teraspal dengan kondisi baik/mantap sebesar 175,705 km atau 36,50 persen, kondisi sedang 36,891 km atau 7,59 persen, kondisi rusak ringan 143,354 km atau 29,72 persen, dan rusak berat sepanjang 126,320 km atau 26,19 persen. "Capaian tersebut tentunya terus ditingkatkan dalam rangka konektivitas untuk mendukung pergerakan ekonomi," tambahnya.

Masih soal jalan, La Bakry menyebut salah satu proyek strategis yang masih menjadi pekerjaan bersama untuk dituntaskan adalah jalur Lawele ke Muntowu yang mencapai kurang lebih 29 kilometer. Itu memotong panjang jalan mengitari Kabupaten Buton dari Lasalimu ke Pasarwajo yang mencapai kurang lebih 103 kilometer. "Ini belum maksimal dan masih perlu keberlanjutan, agar apa yang diinginkan bersama dapat tercapai," imbuhnya.
Untuk mendukung peningkatan produksi sektor pertanian, La Bakry juga mengklaim sudah melakukan perbaikan infrastruktur. Capaian presentase irigasi dalam kondisi baik dari 66,28 persen menjadi 66,64 persen. Persentase kondisi saluran drainase kondisi baik menunjukan perkembangan yang meningkat setiap tahunnya. Tahun 2018 sebesar 13,78 persen, meningkat menjadi 21,05 persen. Capaian infrastruktur tersebut tak lengkap jika pemenuhan air bersih di masyarakat tidak diperhatikan.

Capaian itu, menurut La Bakry adalah buah kerja sama, lintas sektor. Melalui kesempatan itu, La Bakry berterima kasih kepada semua pihak. "Kita juga punya prestasi dalam bentuk penghargan, mulai dari WTP sampai pada penghargaan PWI, itu semua berkat kerja-kerja kita," pungkasnya. (b/lyn)

  • Bagikan