Industri jadi Penyumbang Terbesar Investasi

  • Bagikan
ILUSTRASI INDUSTRI

Tahun ini, BKPM Menargetkan Rp 34,73 Triliun

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Seiring meredanya pandemi corona, Pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis realisasi investasi mengalami peningkatan. Tahun 2022, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat menargetkan nilai investasi di Bumi Anoa mencapai Rp 34,73 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra Parinringi meyakini target yang dibebankan pemerintah pusat bisa dicapai. Apalagi di triwulan pertama, realisasi investasi telah mencapai Rp 8,09 triliun atau sekitar 24 persen.

"Kami terus mengoptimalkan pengawasan terkait Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Di triwulan I, nilai investasi didominasi kegiatan sekunder," jelas Parinringi, Rabu (29/6).

Investasi sekunder lanjutnya, adalah industri. Diantaranya, kawasan industri PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Morosi Konawe, PT Jhonlin dan sejumlah area industri lainnya di Sultra.

"Walapun masih pandemi, kami optimis bisa mencapai target. Tahun lalu saja, kita bisa menembus angka Rp 29 triliun. Padahal status pandemi masih ganas-ganasnya. Di sisi lain, banyak kegiatan proyek di pertengahan dan penghujung tahun 2022. Bukan hanya itu, kita masih punya beberapa sektor unggulan lainnya yang bisa dikembangkan dari sektor perikanan, perkebunan, pertanian, pariwisata dan lainnya," ujarnya.

Dalam menumbuhkan iklin investasi, pihaknya memberikan berbagai kemudahan perizinan kepada investor yang ingin menanamkan modalnya di Sultra. "Kami terus berinovasi memberikan layanan kepada seluruh pelaku usaha, sehingga kemudahan yang diperoleh tersebut para pelaku usaha dapat terus berinvestasi di Sultra," ungkapnya. (c/kam)

  • Bagikan