Hadirkan Program Strategis,OJK Sultra Percepat Akses Keuangan Daerah

  • Bagikan
Arjaya Dwi Raya, Kepala OJK Sultra
Arjaya Dwi Raya, Kepala OJK Sultra

--Gandeng TPKAD

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara terus mendorong terwujudnya target indeks inklusi keuangan di Bumi Anoa. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Strategi Nasional Keuangan Inklusif, telah ditetapkan target indeks inklusi keuangan meningkat menjadi sebesar 90 persen pada tahun 2024.

Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya mengatakan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, OJK Sultra bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang sudah terbentuk di daerah, termasuk salah satunya di Kota Kendari. “Kita punya program dengan tim Kota Kendari nya, melibatkan sejumlah bank, yakni Bank Mandiri, Bank Sultra dan Bank BNI,” bebernya.

Adapun tiga program yang dicanangkan untuk meningkatkan inklusi keuangan, yakni Aman (Iamo Moberasaya Rentenir). Program ini bertujuan untuk meningkatkan sekaligus menghindarkan warga dengan praktik rentenir, kerja sama dengan Bank Sultra dan Baznas.

Program kedua adalah Kejar (Satu Rekening Satu Pelajar) yang menggandeng TPAKD dan Bank BNI. Targetnya, sejak dini siswa tersebut sudah bisa menabung, menghargai uang, hidup tidak konsumtif. “Program terakhir adalah Saguku (Satu Rekening Pedagang untuk Gapaian Keuangan) bekerjasama dengan Bank BNI dan Bank Mandiri. Semua pedagang di Kota Kendari kita berikan akses alat untuk pembayaran melalui Qris. Kita juga bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pusat Statistik (BPS),” jelasnya.

Upaya lain yang telah dilakukan OJK Sultra dalam rangka mempercepat akses keuangan di daerah adalah membentuk Desa Inklusif yang bertempat di Desa Lambusa Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. “Kami sudah melakukan pemberian rekening kepada 250 pelajar. Kita juga sudah memberikan saldo awal kurang lebih Rp 20 ribuan.

Kami juga mengedukasi warga setempat untuk meningkatkan daya guna Bumdes di desa tersebut. Alasan kami memilih Desa Lambusa karena aksesnya lebih dekat dan daerah tersebut juga membutuhkan edukasi. Harapan kami, dengan lebih terbukanya akses keuangan bagi masyarakat maka terciota pertumbuhan ekonomi secara merata, partisipatif dan inklusif,” ungkapnya.

Selain itu, tahun 2022 indeks inklusi keuangan di Sultra mencapai 84 persen dari 90 persen target nasional. Melalui tiga program tersebut, optimis bahwa tahun ini Inklusi Sultra akan mencapai target nasional.

“Mudahan-mudahan tahun ini Inklusi keuangan kita tercapai. Apalagi dalam waktu dekat ini, kita akan mengadakan bulan inklusif yang bisa mendukung target indeks inklusi keuangan di Sultra,” terang Arjaya.

Terakhir, Mantan Auditor PT Bank CIMB Niaga Tbk. Jakarta ini, menyampaikan bahwa OJK Sultra memediasi pelaku UMKM di Kota Kendari, melalui kucuran pinjaman bunga 0 persen tanpa agunan dari Bank Sultra yang menggandeng Baznas di Kota Kendari. Saat ini tercatat kurang lebih 9 warga metro yang telah menerima kucuran dana tersebut. Kita berharap makin banyak yang bisa memanfaatkan pinjaman tanpa bunga dan agunan ini,” pungkasnya. (win/b)

  • Bagikan