Nilai Ekspor Sultra Alami Peningkatan Hingga 5,51 Persen

  • Bagikan
Suasana pelabuhan New Port yang terletak di daerah Bungkutoko, menjadi tempat fasilitas pelayanan kontainer di Kawasan Kota Kendari. Barang ekspor dan impor biasanya diangkut lewat pelabuhan ini. (DOK. KENDARI POS)
Suasana pelabuhan New Port yang terletak di daerah Bungkutoko, menjadi tempat fasilitas pelayanan kontainer di Kawasan Kota Kendari. Barang ekspor dan impor biasanya diangkut lewat pelabuhan ini. (DOK. KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis pada Desember 2023 nilai Ekspor Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan 5,51 persen dibanding November 2023, yaitu dari US$434,90 juta menjadi US$458,54 juta.

Kepala Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan Sultra dengan segala potensi Sumber Daya Alam (SDA) mempunyai peluang dalam perdagangan luar negeri yang tercermin dalam statistik ekspor. Data Statistik Ekspor diperoleh dari Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Bea Cukai. "Komoditi yang selama ini menjadi andalan Sultra antara lain besi dan baja serta bermacam hasil laut, sedangkan negara tujuan ekspor tersebar di benua Asia hingga Amerika," ungkapnya.

Ia menjelaskan, nilai ekspor Sultra Desember 2023 mencapai US$458,84 Juta atau naik 5,51 persen dibanding ekspor November 2023 yang tercatat US$434,90 juta. Disisi lain, volume ekspor Desember 2023 tercatat 242,32 ribu ton atau turun 17,63 persen dibanding volume ekspor November 2023 yang tercatat 294,20 ribu ton. Peningkatan terbesar Ekspor Sultra Desember 2023 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai US$25,21 juta naik 5,87 persen dimana pada bulan November 2023 sebesar US$429,35 juta turun menjadi US$454,56 juta di bulan Desember 2023.

“Menurut sektor, ekspor Sultra Desember 2023 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$458,65 juta atau 99,96 persen. Ekspor Sultra Desember 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$423,39 juta, disusul India senilai US$31,22 juta dan Amerika Serikat senilai US$3,22 juta,” jelasnya.

Agnes juga menuturkan, nilai impor Sultra Desember 2023 mencapai US$183,51 juta, naik 8,14 persen dibandingkan November 2023 atau naik 65,54 persen dibandingkan Desember 2022. Volume impor Desember 2023 senilai 490,11 ribu ton, turun 1,56 persen dibandingkan November 2023 atau naik 120,82 persen dibandingkan Desember 2022. Peningkatan impor golongan barang terbesar Desember 2023 dibandingkan November 2023 adalah besi dan baja senilai US$1 1,94 juta atau naik 25,59 persen.

“Tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Desember 2023 adalah Singapura senilai US$51,55 juta, Afrika Selatan senilai US$47,22 juta, dan Tiongkok US$41,17 juta. Menurut golongan penggunaan barang, impor Desember 2023 dibanding bulan sebelumnya mengalami kenaikan yakni nilai bahan baku/penolong sebesar US$16,80 juta atau naik 10,64 persen dan golongan barang konsumsi naik signifikan sebesar 4.909,53 persen atau naik senilai US$2,90 juta. Di sisi lain barang modal turun sebesar 50,22 persen atau turun senilai US$5,89 juta. Neraca perdagangan Sultra Desember 2023 mengalami surplus US$275,34 Juta,” bebernya.

Ia menambahkan, bahwa impor Sultra antara lain dari komoditi Bahan Bakar mineral, Besi dan Baja, Mesin-mesin/Pesawat Mekanik, Bijih, Kerak dan Abu Logam, dan Mesin/Peralatan Listrik. Menurut golongan penggunaan barang, selama Desember 2023 golongan bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar yaitu 95,21 persen dengan nilai US$174,71 juta. Sementara itu golongan barang konsumsi memberikan peran terkecil yaitu 1,61 persen atau senilai US$2,96 juta.

“Nilai neraca perdagangan Sultra Desember 2023 mengalami surplus sebesar US$275,34 juta Kondisi tersebut sama dengan kondisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Desember 2022, dengan surplus sebesar US$392,57 juta,” tutup Agnes. (win/b)

  • Bagikan