IAIN Kendari Evaluasi Sistem Mutu

  • Bagikan
Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag., saat memberikan sambutan wisuda di Hotel Azizah Syariah Kendari, Selasa (28/11). kemarin.(Hu masas IAIN Kendari)
Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag., saat memberikan sambutan wisuda di Hotel Azizah Syariah Kendari, Selasa (28/11). kemarin.(Hu masas IAIN Kendari)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Guna mencapai kualitas institusi, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) di Aula IAIN Kendari, beberapa waktu lalu.

RTM dibuka oleh Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag., yang dihadiri pejabat struktural dan fungsional IAIN Kendari. Dalam sambutannya, Rektor mengungkapkan RTM dilakukan sebagai upaya untuk mengevaluasi sistem mutu secara berkala dan berkesinambungan dalam hubungan dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu.

Dijelaskan bahwa kegiatan bertujuan untuk mendapatkan hasil dari kebijakan mutu dan sasaran mutu yang diharapkan mesti ada sinergitas antara semua pihak. RTM ini sangat penting dilaksanakan untuk mereview hasil Audit Mutu Internal (AMI) yang telah dilaksanakan serta mengidentifikasi kelemahan untuk segera dibenahi agar tercapai peringkat mutu yang tinggi.

“Agenda ini sebagai pijakan untuk mencapai kualitas mutu institusi. Selain itu RTM ini juga untuk membuat rekomendasi terhadap peningkatan sasaran mutu pada periode berikutnya,” katanya.

Ia menyebut, bahwa peningkatan kualitas mutu juga menjadi penting dalam rangka pengalihan status IAIN Kendari menjadi UIN serta menjadi Badan Layanan Umum (BLU). "Loyalitas dan peningkatan kinerja pegawai menjadi kunci dalam mewujudkan hal tersebut," ucapnya.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian overview hasil AMI. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Samrin, M.Pd.I., menyampaikan, perbaikan mutu memerlukan komitmen semua pihak. Dirinya meminta agar temuan yang didapatkan segera ditindak lanjuti demi mencapai target mutu yang diharapkan.

"Perbaiki temuan secara serentak dan masif agar tidak terjadi pengulangan temuan," pungkasnya. (rls/win)

  • Bagikan