Tim Pemenangan Terbentuk, Fajar Hasan Makin Optimis

  • Bagikan
Fajar Hasan

--Siap Perjuangkan Aspirasi Sultra di Senayan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Muhamad Fajar Hasan, Caleg DPR RI PDIP Dapil Sulawesi Tenggara, makin masif melakukan konsolidasi. Dirinya makin optimis memenangkan Pileg setelah tim pemenangan terbentuk di seluruh kab/kota se-Sulawesi Tenggara.

Fajar Hasan aktif bertemu dan menyapa masyarakat dari berbagai komponen, guna menyosialisasikan gagasan dan agenda yang akan dikerjakan ketika terpilih menjadi wakil masyarakat Sultra di Senayan.

“Aspirasi masyarakat Sultra harus diperjuangkan di level nasional secara sungguh-sungguh dengan komitmen tinggi,” kata Muhammad Fajar Hasan kepada Kendari Pos, Rabu (8/11).

Menurut Fajar, yang akan diperjuangan diantaranya, di sektor pengelolaan sumber daya alam, Sulawesi Tenggara sebagai salah satu pusat deposito nikel terbesar di Indonesia, harus memiliki blueprint atau konsepsi besar yang menjadi panduan dalam tata kelola nikel. Dalam blueprint tersebut, harus memasukan kepentingan warga lokal atau warga terdampak, sebagai kepentingan utama dalam program hirilisasi pengelolaan sumber daya alam di Sulawesi Tenggara.

“Selama ini, tata kelola nikel masih sporadis, hanya berorientasi bisnis semata. Kepentingan warga lokal belum maksimal terintegrasi dalam rencana bisnis para pengusaha di sektor nikel,” ujarnya.

“Saya merekam suara warga di lapangan, mereka berharap agar program hilirisasi yang saat ini sedang berjalan di Sulawesi Tenggara tetap berlanjut. Namun, dengan catatan agar memberi manfaat kepada daerah khususnya warga lokal penghasil nikel,” tambah Fajar.

Fajar Hasan menjelaskan, tata kelola nikel di Sultra harus memberi nilai tambah terhadap kemajuan daerah. Dan yang lebih penting, secara geologis, pertambangan nikel harus mengutamakan keberlanjutan ekologis. Jika terjadi kerusakan lingkungan karena aktivitas pertambangan, maka yang terdampak utama adalah warga sekitar tambang. Korporasi harus menyiapkan skenario perlindungan kepada warga terdampak karena aktivitas pertambangan, misalnya berupa jaminan asuransi.

“Oleh karenanya, mitigasi resiko harus didepan, melalui praktek pertambangan hijau yang mengutamakan keselamatan lingkungan,” jelasnya.

Pada sektor lain, lanjut Wakil Bendahara Umum ICMI Pusat ini, menghadapi situasi limpahan usia produktif di kalangan anak muda atau bonus demografi. Saat ini sudah terasa, persentase jumlah penduduk kita, kini lebih dominan generasi milenial dan generasi Z. Suara mereka harus didengar, diartikulasi menjadi suatu kebijakan yang berpihak kepada anak muda.

Itu sebabnya, kepentingan anak muda harus didahulukan, diantaranya kemudahan akses terhadap lapangan pekerjaan, kesehatan mental, industri kreatif serta lingkungan yang inklusif. Ini semua harus terpotret dalam setiap kebijakan pemerintah.

“Kita akan dorong, agar pemerintah menyiapkan instrumen khusus untuk mengakomodasi suara anak muda, dan memetakan kebutuhan anak muda berbasis wilayah,” bebernya.

Lanjut Pengurusan Pusat Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) ini, di sektor infrastruktur, perlunya peningkatan kualitas jalur trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Jalur vital yang menopang mobilitas barang, orang dan jasa, serta turut menggerakan ekonomi di regional Sulawesi.

Sudah harus dipikirkan, lanjut dia, karena pada kondisi tertentu, jika di musim hujan, jalur trans Sulawesi terdampak abrasi longsor. Ketika terjadi gangguan pada jalur trans Sulawesi, harga kebutuhan pokok di Sultra mengalami kenaikan, karena mayoritas kebutuhan pokok warga Sultra dipasok dari Sulsel, dan melewati jalur trans Sulawesi.

“Pada tingkat tertentu, sudah harus direncanakan pembangunan jalur kereta Makassar- Kendari, jika secara teknis memungkinkan,” tandasnya. (ali/b)

  • Bagikan