Prof Zamrun: Mahasiswa UHO Harus Siap Hadapi Perubahan

  • Bagikan
Suasana wisuda mahasiswa Universitas Halu Oleo yang diselenggarakan di Auditorium Mokodompit, Kampus Baru UHO, beberapa waktu lalu. (HUMAS UHO FOR KENDARI POS)
Suasana wisuda mahasiswa Universitas Halu Oleo yang diselenggarakan di Auditorium Mokodompit, Kampus Baru UHO, beberapa waktu lalu. (HUMAS UHO FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Mahasiswa harus mampu berkompetisi di dunia kerja dan menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat. Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si, M.Sc., di Wisuda Program Doktor XXXVII (37), Magister LXVI (66), Profesi Dokter XXXIV (34), Pendidikan Profesi Ners I, Pendidikan Profesi Guru XII (12), Profesi Apoteker VIII (8) dan Sarjana ke XCIX (99) periode Juli hingga Oktober 2023.

“Menjadi mahasiswa hingga berganti status sebagai alumni tentu tak mudah. Banyak hal telah dilalui sehingga idealnya seorang mahasiswa akhirnya harus siap menghadapi setiap perubahan yang terjadi dengan skill dan inovasi, sesuai disiplin ilmu yang dimiliki,” ungkap Prof. Zamrun.

Dia pun menyebut bahwa wisuda kali ini diikuti 3.347 orang, yang tersebar dalam 13 fakultas, dan pascasarjana. Wisuda gelombang pertama Rabu, 8 November 2023 (kemarin, red) diikuti 1.784 orang dan hari ini Kamis, tanggal 9 November 2023 akan diwisuda 1.563 orang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh wisudawan dan wisudawati, terkhusus kepada orang tua dan pendamping wisudawan- wisudawati yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk menghadiri acara ini. Selamat datang di kampus hijau, kampus harapan, kepercayaan, dan kebanggaan bangsa,” ujarnya.

Wisuda kali ini sama dengan sebelumnya, dilaksankan selama dua hari. Hari pertama diikuti oleh tujuh fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Farmasi (FF) dan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL).

Wisudawan-wisudawati yang memakai selempang dengan tulisan “Cumlaude” khusus yang memiliki IPK mulai 3,50. Rektor UHO dua periode itu, memgingatkan wisuda bukanlah akhir untuk berhenti belajar, namun sebaliknya ilmu yang sudah anda dapatkan di kampus ini digunakan untuk kemaslahatan umat manusia dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang semakin komplek ke depan.

“Gunakan Ilmu yang didapat sebagai bekal dalam berkompetisi di dunia kerja dan menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat. Belajar merupakan peristiwa mental, proses internal yang tidak hanya melibatkan hubungan stimulus dan respon tapi lebih dari itu. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan kegiatan berpikir yang kompleks dan juga dorongan mental yang dikendalikan oleh otak dan ketulusan hati untuk diniatkan membantu sesama,” beber Prof Zamrun.

Selanjutnya, Ketua KAGAMA Sultra itu, juga berpesan kepada seluruh alumni yang diwisuda agar selalu menjaga nama baik Almamater Kampus UHO tercinta, dimanapun berada. “Kami berharap kepada anda semua bisa sukses dalam kehidupan, untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Untuk itu, siapkan dan pantaskanlah diri anda sebelum kesempatan itu datang. Bekali diri dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang memadai, agar anda bisa lebih baik, selalu kreatif, inovatif dan adaptif terhadap pembaruan dan mampu menyesuaikan diri dari berbagai tantangan dan keadaan yang kurang mendukung,” harapannya.

Sementara itu, Nur Rahyana lulusan terbaik UHO mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan Rektor UHO adalah harapan yang hatus dingat dan dimplememtasikan setiap alumni UHO. “Menjadi alumni bukan berarti berhenti belajar, justru tantangan ke depannya akan semakin kompleks. Kuncinya, harus siap dengan inovatif dan skill,” ujarnya. Nur Rahyana juga memberikan tips menjadi wisudawan terbaik, yaitu fokus pada kuliah dan menyelesaikan tugas secepat mungkin, jangan tunggu deadline.

“Jadi setiap ada tugas itu langsung dikerjakan, jangan nanti mau dikumpul baru mau dikerjakan itu tidak akan maksimal nantinya. Kemudian kita juga harus menargetkan berdosa tahun kita harus selesai atau wisudah dengan cara mengingat orang tua kita yang setiap semester itu membayar UKT untuk kita. Ini dapat menjadi motivasi kita,” ungkapnya. (win/b)

  • Bagikan