Mahasiswa Harus Berperan Aktif Dalam Pengawasan Pemilu

  • Bagikan
Suasana mimbar akademik pengawasan pemilu tahun 2024 dengan tema peran perguruan tinggi dalam pengawasan kampanye di lingkungan kampus pasca putusan mahkamah konstitusi (MK) nomor 65/PUU-XXI/2023 di gedung WTC Unsultra, Senin (23/10). (EWIN ENDANG SAHPUTRI/KENDARI POS)
Suasana mimbar akademik pengawasan pemilu tahun 2024 dengan tema peran perguruan tinggi dalam pengawasan kampanye di lingkungan kampus pasca putusan mahkamah konstitusi (MK) nomor 65/PUU-XXI/2023 di gedung WTC Unsultra, Senin (23/10). (EWIN ENDANG SAHPUTRI/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tingkatkan pemahaman mahasiswa tentang pengawasan pemilu tahun 2024, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara dan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) gelar mimbar akademik pengawasan pemilu tahun 2024 peran perguruan tinggi dalam pengawasan kampanye di lingkungan kampus pasca putusan mahkamah konstitusi (MK) nomor 65/PUU-XXI/2023 diWTC Unsultra, Senin (23/10).

Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., mengatakan bahwa mahasiswa harus memiliki pemahaman tentang pengawasan pemilu.

"Mahasiswa juga memiliki peran dalam mengontrol demokrasi. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan hari ini mahasiswa dapat mengetahui tentang bagaimana pengawasan pemilu tahun depan," ujar Prof Andi Bahrun.

Ia menjelaskan, bahwa kalangan milenial dan pemilih pemula harus mendapat edukasi dan pemahaman agar bisa memilih pemimpin dan wakil rakyat yang amanah serta menyuarakan aspirasi masyarakat.

"Mahasiswa harus menggelorakan demokrasi melalui dari tridharma. Peran mahasiswa dalam mengontrol demokrasi harus mempunyai modal yakni idealisme dan dependensi. Mahasiswa tidak boleh ada dependensi atau harus independen terhadap pihak manapun. Selain itu, mahasiswa harus menjadi pemilih cerdas demi masa depan daerah, masyarakat dan kemajuan bangsa negara. Karena Mahasiswa juga sangat menentukan keberlangsungan demokrasi yang substansial," terangnya.

Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari, juga menyampaikan, beberapa peran Perguruan Tinggi (PT) yang terus didorong jelang Pemilu. Pertama sebagai pengontrol atau pengawas/pemantau agar penyelenggaraan Pemilu berjalan penuh dengan etika dan sistem demokrasi tidak dirusak. Kedua kampus sebagai fasilitator, jadi pihaknya terus mendorong pendidikan politik di lingkungan kampus atau menjadi wadah Pendidikan politik artinya kampus tidak boleh anti politik.

"Kegiatan ini merupakan bagian implementasi Memorandum of Understanding (MoU) Unsultra dan Bawaslu yang telah ditandatangani sebelumnya," ucapnya.

Olehnya itu, ia berharap agar mahasiswa bisa menjadi garda terdepan dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilu yang demokratis jujur dan adil. Sebab sukses atau tidaknya Pemilu 2024 itu adanya peran semua pihak. “Kita semua pihak harus ikut andil menyukseskan Pemilu 2024 tentu kerjasama terus terjalin antara lembaga, baik pemerintah, media, masyarakat, karena Pemilu ini adalah untuk masa depan bangsa kita, pesta demokrasi kita semua,” harapanya.

Sementara, Ketua Bawaslu Provinsi Sultra, Iwan Rompo mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program partisipatif yang juga adalah program unggulan Bawaslu. "Dalam melakukan pengawasan pemilu tahun depan, kita harus melibatkan semua stakeholder terkait tanpa terkecuali mahasiswa," ungkapnya.

Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah minimal tidak menjadi pelaku pelanggar pemilu atau kecurangan pemilu. "Ini adalah sasaran kita. Melalui kegiatan ini kita berharap mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang kepengawasan dan tidak terlibat dalam pelanggar aturan," bebernya.

Ia menambahkan, bahwa minimal pihaknya bisa menurunkan pelanggaran, kecurangan dan potensi sengketa. "Makanya kita lakukan edukasi di perguruan tinggi dan pondok pesantren. Sehingga kita harapkan itu kegiatan kita ini dapat bermanfaat untuk semuanya," tandas Iwan Rompo. (win/b)

  • Bagikan