Bulog Jamin Stok Beras Aman

  • Bagikan
Ilustrasi
Ilustrasi

--17 Ribu Ton Siap Didistribusikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Warga tak perlu terlalu khawatir dengan kenaikan harga beras. Pasalnya, kondisi ini tak akan sampai membuat stok beras di pasaran menjadi langka. Sejauh ini, stok beras di Sulawesi Tenggara (Sultra) terbilang aman. Bahkan bisa mencukupi kebutuhan warga di Bumi Anoa hingga akhir tahun.

Kepala Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sultra Siti Mardati Saing mengatakan stok beras Sultra masih ada sekira 17 ribu ton di Bulog se-Sultra. Jumlah itu diperkirakan mampu menjaga stok beras dalam kondisi aman hingga Desember 2023. “Dengan stok yang ada, kebutuhan beras masih sangat mencukupi,” kata Siti Mardati Saing kemarin. Diakuinya, harga beras medium masih mengalami sedikit peningkatan. Meskipun demikian, semuanya masih terkendali. Kenaikan ini disebabkan tingginya permintaan beras di masyarakat.

“Petani kita masih sementara panen raya. Ini dimulai sejak September hingga Oktober ini. Kami juga menyerap beras pada panen raya. Dalam panen raya ini, Bulog menargetkan bisa menyerap beras petani hingga 10 ribu ton. Tapi umumnya, yang diserap dikisaran angka lima ribu sampai tujuh ribu ton. Tapi kita tetap optimis bisa mencapai 10 ribu ton,” ujarnya.

Dengan stok panen raya September-Oktober lanjutnya, stok beras di gudang Bulog akan bertambah sehingga bisa memenuhi permintaan di awal tahun 2024. Berdasarkan siklus panen, Januari hingga Maret 2024 sudah masuk masa panen. Pada periode itu pihaknya, akan menyerap beras sebanyak-banyaknya dari petani.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras, pihaknya secara rutin melakukan pengecekan di pasar-pasar dan menggelar pasar murah bersama TPID Sultra. Di satu sisi, Bulog intens mendistribusikan beras ke pasar-pasar tradisional dan ritel modern dalam rangka Siap Jaga Harga di Pasar (SIGAP) dengan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Upaya ini kita lakukan untuk membantu menstabilkan harga. Ini kita distibusikan ke pedagang-pedagang pasar tradisional dan ritel modern, dimana dalam sepekan maksimal kita beri stok dua ton,” jelasnya. (b/rah)

  • Bagikan