--Sultra Emas Manifestasi Pilar Kebangsaan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 kemerdekaan Indonesia menjadi catatan tersendiri bagi Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi. Pasalnya, ini merupakan kali terakhir bagi politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) menjadi inspektur upacara (Irup) peringatan detik-detik proklamasi di kantor Sekretariat Provinsi (Setprov) Sultra. Pada tanggal 5 September mendatang, Ali Mazi bersama tandemnya Lukman Abunawas akan mengakhiri masa jabatannya.
Dalam amanatnya, Ali Mazi berpesan menjaga kekompakan serta harmonisasi dalam membangun daerah ini agar lebih baik dan benar. Kerjasama dan kolaborasi apik berpengaruh besar dalam upaya pemerintah menggenjot pembangunan di Sultra. Spirit perjuangan para pendahulu harus selalu terpatri dalam mendorong kemajuan. Yang mana, tujuan utamanya menciptakan kedamaian berbangsa dan kesejahteraan masyarakat.
“Mari sama-sama kita kokohkan semangat kemerdekaan. Mudah-mudahan kedepan Indonesia bisa lebih maju. Selain itu terpenting bagaimana kita masyarakat, bangsa dan negara khususnya masyarakat Sultra harus selalu menjaga kekompakan dan harmonisasi. Setelah itu, baru kita bisa bangun daerah ini dengan baik dan benar,” ajak Ali Mazi usai memimpin upacara HUT kemerdekaan, Kamis (17/8).
Sementara Wakil Gubernur (Wagub) Lukman Abunawas menggelorakan kembali semangat kebangsaan. Perbedaan dan keberagaman harus menjadi kekuatan dan pemersatu dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Di hari jadi kemerdekaan yang ke 78, ia berharap menjadi momentum merawat kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tanpa persatuan dan kesatuan, saya kira kita warga masyarakat tidak akan mampu melaksanakan seluruh program pembangunan yang ada di negara kita terkhusus di Sultra,” kata Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sultra ini.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sultra ini menambahkan program yang digagasnya bersama Ali Mazi merupakan manifestasi pilar kebangsaan. Melalui program Sultra Emas, kebijakan pembangunan lebih terarah. Lima pilar Sultra Emas berorientasi pada Sultra sehat bidang kesehatan, Sultra cerdas bidang pendidikan, Sultra Peduli kemiskinan merupakan langkah pengentasan kemiskinan.Kemudian Sultra yang beriman bidang agama dan Sultra berbudaya terkait kebudayaan dan adat-adat setempat masyarakat Sultra, serta Sultra produktif.
“Jadi semua pilar-pilar ini yang kita maknai dengan Sultra emas yang energik artinya punya semangat, kekuatan dan potensi, bagaimana capaian kita di sektor ekonomi, sosial budaya maupun politik. Bila sudah punya energi, kekuatan dan sasaran yang tepat maka dengan sendirinya daerah kita akan maju, aman dan sejahtera. Itu makna dalam momentum peringatan HUT RI ke 78 tahun di Sultra,” ujar mantan Bupati Konawe ini.
Baginya, perayaan hari kemerdekaan tahun ini amat berkesan. Sebab ini merupakan perayaan HUT kemerdekaan RI yang terakhir bagi mereka sebagai wagub dan gubernur.
“Sudah lima tahun kami mengabdi dan membangun daerah. Kami berpesan kepada masyarakat juga ASN segenap pejabat Forkopimda, instansi vertikal, semua pimpinan perguruan tinggi, para pimpinan perbankan baik swasta maupun pemerintah agar kita selalu menjalin koordinasi yang baik. Siapa pun nanti yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan akan ditunjuk oleh Presiden RI sebagai Pj gubernur dan saya kira mereka mampu melanjutkan program pembangunan yang telah dikerjakan dan dirintis,” harapnya. (b/rah)
