TPP Cair, Realisasi Belanja Naik

  • Bagikan
Muhammad Fadli
Muhammad Fadli

-Proyek DAK Mulai Dikerja

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) untuk memaksimalkan serapan anggaran, kembali on the track. Jika Mei lalu baru berkisar pada angka 25,18 persen, kini melonjak hampir 100 persen. Di awal semester kedua tahun anggaran 2023 ini, realisasi belanja daerah telah mencapai 45,97 persen. Pada tahun 2022 lalu, Kolut meraih predikat terbaik di Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam optimalisasi serapan anggaran.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kolut, Muhammad Fadli, mengatakan, realisasi serapan anggaran telah menunjukkan progres positif. Indikator itu terlihat dari realisasi belanja daerah. Per 31 Juli 2023, total realisasi belanja sudah mencapai Rp 450 miliar atau 45,97 persen. Daya serapan anggaran pemerintah akan terus meningkat seiring pengerjaan proyek infrastruktur dan pengadaan lainnya yang mulai berjalan.

"Alhamdulillah, dana yang terhambat pencairannya kini sudah bisa dicairkan. Makanya, angka realisasi anggarannya berubah signifikan. Salah satunya disumbang dari tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP). Kemarin, kendalanya kan rekomendasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Setelah ada, baru bisa dicairkan," jelas Muhammad Fadli, Kamis (3/8). Peningkatan belanja daerah lanjut alumnus Fakultas Teknik (FT) Universitas Halu Oleo (UHO) itu, berkat kontribusi sejumlah program yang dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK) mulai berjalan. Terutama paket pengadaan fisik seperti pengerjaan konstruksi dan perbaikan prasarana jalan. Pada dasarnya, pemerintah terus berupaya merealisasikan program tersebut. Apalagi proyek-proyek tersebut masuk dalam program strategis pemerintah. "Sebagian besar proyek-proyek fisik mulai dikerja. Review tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang sempat menghambat, proses lelangnya sudah selesai. Pelaksana pengadaan lelang proyek-proyek pemerintah wajib memerhatikan ketentuan mengenai nilai TKDN untuk barang dan jasa 40 persen. Maksimal bobot manfaat perusahaan (BMP) sebesar 15 persen. Saat ini, proyek pengaspalan jalan sudah dikerjakan," jelas Fadli.

Penyertaan modal Pemkab Kolut ke Bank Sultra sambungnya, juga turut mendongkrak serapan anggaran. Dana yang disertakan ke Perbankan milik daerah ini sebesar Rp 3 miliar. Langkah itu sebagai bentuk dukungan Pemkab Kolut terhadap eksistensi Bank Sultra. "Sebagaimana arahan Pak Bupati, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diwanti-wanti memerhatikan serapan belanja. Makanya, pimpinan intens menggelar rapat evaluasi. Sejauh ini, semuanya on progres," pungkasnya. (mal)

  • Bagikan