Penanganan Tepat, Kasus Stunting Berkurang

  • Bagikan
J Robert Maturbongs, Kepala Bappeda Sultra
J Robert Maturbongs, Kepala Bappeda Sultra

--Pemprov Target 2024, Prevalensi Stunting 14 Persen

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Bappeda Sultra), menjadikan masalah stunting sebagai salah satu prioritas untuk dituntaskan. Sejauh ini, berbagai program yang dibuat, sudah menunjukkan hasil positif. Berkat penanganan yang tepat, kasus stunting di Bumi Anoa semakin berkurang.

Kepala Bappeda Sultra, J.Robert Maturbongs mengatakan, Pemerintah Provinsi Sultra secara aktif melakukan beragam program guna mendorong penurunan angka stunting. Upaya itu berhasil. Angka stunting setiap tahun terus menurun.

"Angka stunting Sultra saat ini, menunjukkan tren penurunan yang positif," ujar Robert, kemarin.

Ilustrasi petugas kesehatan melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak dalam program pencegahan stunting. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

Penurunan itu, kata dia, terlihat pada tahun 2021, angka stunting Sultra berada pada posisi 5 besar, dengan tingkat penyebaran stunting terbesar. Namun tahun 2022 mulai menurun. Sultra berada di posisi 9. Dengan angka 27,7 persen dari sebelumnya angka 30,2 persen.

"Ada penurunan sekira 2,5 persen. Kita berharap tahun ini, angka stunting bisa terus menurun sesuai harapan bersama," harapnya.

Lanjut dia, penurunan ini sudah cukup bagus. Tapi harus lebih optimal lagi. Sebab, sesuai amanah presiden, tahun 2024 angka stunting di wilayah Sultra, harus berada diposisi 14 persen.

"Tentu bukan hal mustahil dicapai. Namun butuh sinergi semua pihak, untuk mencapai itu. Bahkan, kita harus bekerja lebih keras lagi, agar target yang diberikan bisa tercapai,“ jelasnya.

Lebih jauh Robert menjelaskan, penanganan kasus stunting harus dilakukan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir. Serta kerja sama lintas sektoral. Apalagi, untuk wilayah Sultra, kasus stunting tertinggi berada di wilayah kepulauan (Buton Tengah) dan terendah angka stunting-nya di Kota Kendari.

"Padahal, konsumsi ikan masyarakat kepulauan, harusnya bisa lebih banyak. Sehingga, gizi anak tercukupi. Tapi ini malah sebaliknya," terangnya.

Untuk itu, kata Robert, sosialisasi dari Pemprov Sultra bersama Satgas stunting terus dilakukan, memberi pemahaman kepada masyarakat, pentingnya makanan bergizi seimbang untuk anak.

"Dengan begitu kita berharap, angka stunting di berbagai tingkatan wilayah di Provinsi Sultra, bisa terus menurun sesuai target provinsi dan target nasional," imbuhnya. (b/rah)

  • Bagikan