Golkar Sultra Target 10 Kursi DPRD Provinsi di Pemilu 2024

  • Bagikan

Misi Besar "Beringin" Sultra

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Partai Golkar, partai senior. Puluhan tahun malang melintang di jagat perpolitikan negeri ini. Kader-kadernya selalu terjaring dan duduk di parlemen, baik level nasional (DPR RI), DPRD Sultra, DPRD kabupaten/kota. Pada Pemilu 2024, Golkar Sultra membawa misi besar. Partai berlambang pohon beringin itu bertekad merebut 10 kursi di DPRD Sultra.

Sekretaris DPD I Golkar Sultra, Muhammad Basri optimistis partainya dapat meraih 10 kursi DPRD Sultra. Komposisi 24 kader Golkar yang telah didaftarkan sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) ke KPU Sultra merupakan figur yang sangat kuat, mumpuni dan memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat.

Muhammad Basri mengatakan, optimistis itu bukan tanpa dasar dan estimasi politik yang kuat. Pada Pemilu 2019, Golkar Sultra meraih 7 kursi di DPRD Sultra. "Pemilu 2019 jika bukan karena Pemungutan Suara Ulang (PSU), maka Golkar bisa capai target 10 kursi. Namun karena PSU, Golkar kehilangan 3 kursi. Sehingga hanya dapat meraih 7 kursi," ujarnya kepada Kendari Pos, Minggu (2/7), kemarin.

Muhammad Basri menuturkan, Pemilu 2019, Golkar kalah 1 kursi dari PAN. Namun untuk perolehan suara pihaknya menang dengan 213 ribu lebih. Sementara PAN hanya 178 ribu suara. Tetapi karena PAN meraih 8 kursi, sehingga berhak menempati pimpinan DPRD Sultra.

"Pengalaman Pemilu 2019 menjadi amunisi atau pelecut semangat sekaligus pembelajaran politik untuk bekerja lebih baik. Sehingga di Pemilu 2024, kami bisa meraih 10 kursi," kata Muhammad Basri.

Dari 6 Dapil yang tersebar di Sultra, Golkar menempatkan "jagoannya" yang berpengalaman dalam pertarungan politik. Selain ada wajah baru didaftarkan sebagai bacaleg level provinsi, ada pula beberapa bacaleg yang notabene incumbent.

Muhammad Basri merinci, di Dapil 1 Kota Kendari rata-rata bacaleg potensial yang didorong tampil bertarung, seperti Aksan Jaya Putra yang intens bekerja untuk rakyat.
"Dapil 1 Kendari kami optimistis minimal 1 kursi," tegasnya.

Kemudian Dapil 2, wilayah Konawe Selatan (Konsel)-Bombana ada 2 incumbent yang bertarung yaitu Hj.Nurlin Surunuddin dan Rahman Rahim. Tetapi ada bacaleg baru yang juga potensial seperti Arsalim, mantan Wakil Bupati Konsel dan figur lainnya. "Kami menargetkan 3 kursi di Dapil Konsel-Bombana," imbuh Muhammad Basri.

Sementara di Dapil 3, wilayah Muna Barat (Mubar), Muna, dan Buton Utara (Butur), ada incumbent yakni Siti Nurlela. Juga ada kader potensial yang bertarung seperti Abu Hasan, mantan Bupati Butur, Uking Djasa selaku Ketua DPD II Golkar Mubar yang juga saat ini Wakil Ketua DPRD Mubar.

"Total 6 kursi di Dapil 3. Dari 6 kursi itu kami target meraih 2 kursi di Mubar. Jika benar-benar mereka bekerja all out, pasti tercapai," terang Muhammad Basri.

Di Dapil 4 dengan kuota 10 kursi, Golkar menargetkan meraih minimal 2 kursi. Dapil 4 yakni Wakatobi, Buton, Baubau, Buton Selatan (Busel), dan Buton Tengah (Buteng). Golkar terdapat 1 incumbent yakni Achmad Aksar yang merupakan anak mantan Bupati Wakatobi, Arhawi. Saat Pemilu 2019, Achmad Aksar memperoleh suara sekira 20 ribuan. Masih di Dapil 4, ada sosok Prof. Salidi Sela, mantan Dekan FKIP Universitas Halu Oleo dan lain-lain. "Di Dapil 4 kami optimistis bisa meraih minimal 2 kursi," tutur Muhammad Basri.

Selanjutnya Dapil 5 yaitu Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur dengan kuota 9 kursi. Di Dapil 5, terdapat incumbent yakni Farhana Mallawangan. Juga disiapkan kader potensial lainnya seperti Surya Adelina Hutapea yang merupakan istri mantan Bupati Koltim, Tony Herbiansyah.

Di Dapil 6 yakni Konawe, Konawe Utara, dan Konawe Kepulauan, ada Ketua DPD I Golkar Sultra, Herry Asiku, ada Dr.Anwar Bey mantan dosen UHO. Dengan 6 kursi yang tersedia, Golkar menargetkan meraih 2 kursi.

"Dengan target 10 kursi bertujuan bisa menduduki pimpinan DPRD Sultra. Selain itu, Golkar dapat mengusung mandiri bakal calon di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra yang akan digelar November 2024. Jika tercapai 10 kursi, tanpa koalisi maka bisa mengusung bakal calon gubernur," jelas Muhammas Basri.

Muhammad Basri menjelaskan, pada Pilgub Sultra tahun 2024, Golkar akan mengusung Ridwan Bae. Kesepakatan mendorong mantan Bupati Muna 2 periode itu karena didasari ketokohan dan segudang pengalaman politik di lokal Sultra hingga nasional.

"Kesepakatan mengusung Ridwan Bae merupakan hasil Musda Golkar. Karena saat ini siapa yang tidak kenal Ridwan Bae dan juga kinerjanya sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI sangat jelas untuk masyarakat Sultra," tandas Muhammad Basri.

Terpisah, pengamat politik Sultra Dr.Najib Husain, S.Sos., M.Si mengatakan, target Golkar menyasar 10 kursi berpotensi sulit tercapai. Pasalnya, 7 kader Golkar yang saat ini duduk di DPRD Provinsi Sultra, kurang terdengar gaung programnya di tengah masyarakat selama kurun 5 tahun terakhir.

"Para figur yang duduk di legislatif menggambarkan atau representase partai. Karena itu, optimal dan tidaknya mereka dalam bekerja sangat berpengaruh bagi misi politik parpol bersangkutan," kata Dr. Najib Husain kepada Kendari Pos, Minggu (2/7), kemarin.

Kendati demikian, sambung Dr.Najib, melalui strategi politik yang cerdik dan kerja keras yang berkelanjutan, berpotensi merubah segalanya. Artinya, target 10 kursi bisa tercapai dengan sinergisitas para kader dan maksimalisasi kinerja mereka dalam memenangkan Golkar.

"Tak kalah pentingnya, pola harmonisasi figur Golkar yang berpengaruh di kancah lokal bahkan nasional dengan figur baru mesti terakselerasi baik. Mengoptimalkan harmonisasi dapat menciptakan kekuatan besar untuk mempengaruhi pemilih agar cenderung memilih Golkar," ujar Dr.Najib Husain.

Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UHO itu mencontohkan, Golkar di Sultra memiliki figur yang terkenal di level nasional seperti Ridwa Bae, Abdul Rahman Farisi, dan lain-lain. Dedikasi para figur tersebut telah teruji dan gamblang untuk masyarakat Sultra.

"Nah, kerja-kerja politik mereka bisa menjadi teladan politik bagi figur Golkar lainnya agar bisa menjadi figur kuat yang dampaknya memudahkan aktualisasi misi politik Golkar di Pemilu 2024 maupun pemilihan lainnya," tandas Dr.Najib Husain. (ali/b)

  • Bagikan