KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Program Organisasi Penggerak (POP) sudah diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi sejak beberapa tahun lalu. Banyak lembaga mengambil peran dalam program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru tersebut. Di Baubau, itu dilakukan Yayasan Komunitas Pemerhati Budaya Butuni. Lembaga tersebut mendapat dukungan dana dari kementerian dalam rangka peningkatan sumber daya guru SD di Kota Baubau, khususnya berhubungan dengan literasi dan operasi.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Bariun, mengatakan kegiatan POP di Baubau sudah berjalan selama tiga tahun. Sepanjang waktu itu, Ia yang bertindak sebagai pengawas dan pendamping lapangan kegiatan POP melihat adanya dampak positif dari program dimaksud. "Ada peningkatan kualitas dan kompetensi guru kita berkat pelatihan-pelatihan dari yayasan tadi. Manfaatnya sudah terasa," katanya, Jumat (16/6).
Meski begitu, karena penerapan POP oleh yayasan itu baru menyentuh dua kecamatan dari delapan wilayah yang ada, maka peningkatan kualiatas guru dianggap belum merata. "Fokusnya baru dua kecamatan yaitu di Murhum dan Batupoaro," sambungnya.
Untuk itu, Bariun sangat berharap POP itu tak terhenti, tetapi berlanjut di kecamatan lainnya. Awal penerapan POP itu kata dia dilakukan secara daring selama dua tahun. Ditahun ketiga dilakukan tatap muka. Pada kecamatan lainnya, Ia berharap dilakukan lebih efektif dengan offline. "Guru-guru kita dilatih bagaimana mengajarkan kepada anak-anak tentang literasi dan numerasi. Kalau semua guru dan siswa melewati proses ini, maka kualitas pendidikan kita akan meningkat signifikan," yakinnya. Untuk diketahui total sudah 19 Sekolah Dasar yang tersentuh oleh POP. Puluhan sekolah lainnya masih menunggu, termasuk SMP. (c/mel)
