Pelatihan Teknis Produksi, Tingkatkan Kapasitas IKM

  • Bagikan
Disperindag Kabupaten Wakatobi menggelar pelatihan teknis produksi standarisasi produk industri olahan keripik khas daerah itu di Wangi-Wangi, kemarin.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Untuk meningkatkan kapasitas industri kecil menengah (IKM) yang berdaya saing, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Wakatobi menggelar pelatihan teknis produksi/standarisasi produk industri olahan keripik khas di Kecamatan Wangi-Wangi. Kepala Disperindag Wakatobi, Safiuddin, mengatakan kegiatan tersebut dihelat sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia nomor 7 tahun 2023 tentang petunjuk teknis penguatan kapasitas kelembagaan sentra industri kecil dan menengah melalui dana alokasi khusus (DAK) nonfisik. "Ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan mutu produk IKM," jelas Safiuddin, Rabu (14/6).

Menurutnya, jumlah penerima DAK bidang industri tahun anggaran 2023 ini sebanyak 68 kabupaten dan kota dari 514 daerah di Indonesia. “Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya ada tiga yang mendapat tupoksi DAK yakni, Kota Kendari, Kota Baubau dan Kabupaten Wakatobi,” sambung Safiuddin. Sebagai top 10 destinasi pariwisata nasional, Kabupaten Wakatobi masuk dalam prioritas pelaksanaan DAK bidang IKM. "Difokuskan pada daerah pariwisata atau sentra IKM yang memiliki produk bernilai jual tinggi serta dapat menunjang pariwisata," katanya.

Kebijakan tersebut mengamanatkan, selain fokus pada proses produksi dan peningkatan sarana prasarana fisik, pengembangan sentra IKM juga diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata. “Sehingga daerah-daerah wisata tidak hanya mengunggulkan keindahan alamnya saja, tetapi dapat menghasilkan suatu produk yang bersifat unik dengan memanfaatkan sumber daya lokal dipadu seni budaya, sebagai kreasi dan inovasi nilai tambah,” papar Safiuddin.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Wakatobi, Hj. Eliati Haliana, berharap, peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik, yakni meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan mutu produksi dan kreatif dalam mengolah produk-produk IKM. (c/thy)

  • Bagikan