Jalan Amblas Masih Tanggung Jawab Kontraktor

  • Bagikan
Jalan lingkar yang menghubungkan Kecamatan Sorawolio dan Waborobo, kini tak bisa dilintasi, karena mengalami kelongsoran. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum sudah turun ke lokasi begitu mendapat laporan adanya kerusakan jalan yang baru saja dibangun tersebut.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jalan lingkar yang baru saja difungsikan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, amblas. Pondasi dinding yang dibuat kurang lebih lima meter jebol oleh hujan lebat yang melanda Baubau sepekan terakhir. Jalan lingkar yang menghubungkan Kecamatan Sorawolio dan Waborobo itu kini tak bisa dilintasi. Para pengendara harus memutar arah ke perkotaan lebih dulu, demi keselamatan. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum sudah turun ke lokasi begitu mendapat laporan adanya jalan amblas di lintasan jalan lingkar itu. Kerusakannya cukup parah karena setengah badan jalan ambruk dan jatuh setinggi 5 hingga 7 meter dengan panjang 10 sampai 20 meter. Pemkot memastikan segera ada tindakan perbaikan untuk jalan itu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Abdul Karim melalui Sekretaris Dinas PU, La Ode Nasarun, mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat dan menyepakati langkah-langkah solutif yang akan dilakukan. "Sudah kita undang semua pihak terkait. Penyedia, konsultan pengawas dan perencana, direksi teknis dan PPK serta staf teknis," katanya, Kamis (11/5). Siapa yang bertanggung jawab atas musibah itu kata dia, masih akan ditangani pihak penyedia atau kontraktor. Sebab jalan itu belum lama dituntaskan dan masih dalam masa pemeliharaan.

"Iya, penyedia. Insya Allah satu dua hari ini sudah ada perbaikan," sambung La Ode Nasarun. Ditambahkannya, sejauh ini sudah tiga titik jalan lingkar yang ambruk. Semuanya akan diurusi oleh kontraktor. Untuk jangka panjang menurut dia, perlu adanya bronjong sebagai penyangga di sisi jalan. Sebab, di lokasi ada sejumlah anak sungai yang menjadi ancaman bagi konstruksi jalan.

"Ada sungai kecil, sehingga perlu bronjong. Tapi itu nanti penyedia yang atur bagaimana baiknya," lanjutnya. La Ode Nasarun pun mengimbau petani atau pengendara lainnya untuk tidak melintasi jalan itu. Meski jauh, saat ini jalan alternatif lebih aman dilewati. (c/mel/lyn)

  • Bagikan