Parinringi Akselerasi Pembangunan Bandara

  • Bagikan
Pj.Bupati Kolaka Utara (Kolut) Parinringi (tiga dari kiri) menerima cendera mata dari Wakil Direktur Kendari Pos Awal Nurjadin (tiga dari kanan) usai kunjungan safari jurnalistik Kendari Pos di Rujab Bupati Kolut, Kamis (3/11), kemarin. Turut hadir, Ketua DPRD Kolut Buhari (dua dari kanan), Pemimpin Redaksi Kendari Pos Inong Saputra (dua dari kiri), Manajer Iklan da Event Organizer Nursyamsi Abidin (kanan), dan Manajer Sirkulasi Resmin (kiri). (AMAL FADLI SENGA / KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara (Kolut) Parinringi ingin meninggalkan kesan manis saat memimpin Bumi Patowonua. Tak hanya membangun industri pertambangan, ia tengah berupaya mewujudkan pembangunan bandar udara (bandara). Langkahnya kian menjadi kenyataan. Kini, bandara Kolut masuk dalam 21 program strategis nasional dan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Alhamdulillah, pemerintah pusat telah memberi sinyal positif pembangunan bandara di Kolut. Makanya, akan terus kita kawal. Apalagi segala persyaratannya sudah terpenuhi. Saat ini, tinggal menunggu pengerjaan saja," kata Pj.Bupati Kolut, Parinringi saat menerima kunjungan tim safari jurnalistik Kendari Pos, Kamis (3/11).

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra itu menambahkan pembangunan bandara Kolut sangat begitu strategis. Apalagi potensi Sumber Daya Alam (SDA) sangat besar termasuk sektor pertambangan. Jangan sampai investor enggan berinvestasi hanya karena persoalan transportasi penghubung.

"Bagaimana mau menarik investor jika sarana penghubungnya terbatas. Kalau infrastruktur jalan, sudah bagus. Tapi memang jaraknya yang jauh. Untuk itulah, bandara harus menjadi solusi. Terlebih kita punya rencana membangun industri pertambangan di Kolut," papar Pj.Bupati Parinringi.

Mantan Wakil Bupati Konawe itu memperkirakan pembangunan bandara akan dimulai tahun 2024. Berbagai kewajiban yang menjadi domain Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolut telah selesai, baik analisis dampak lingkungan (Amdal) dan pembebasan lahan. Luas lahan untuk pembangunan bandara sekira 60 hektare.

  • Bagikan