Dia melanjutkan, strategi untuk menopang laju pertumbuhan bisnis telah direncanakan untuk menghadapi berbagai situasi. Seluruh aktivitas bisnis yang dijalani selaras dengan semangat peningkatan kualitas pelayanan.
"Ini juga merupakan komitmen kami dalam mengoptimalisasi potensi pertumbuhan usaha disamping juga mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah untuk mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional," ungkap Abdul Latif.
Selain itu di tahun 2021 Bank Sultra juga telah memberikan kontribusi kepada Negara dengan meyetorkan PPh sebesar Rp.80,6 miliar atau 4,47 persen dari target setoran pajak tahun 2021 dan ini menjadikan Bank Sultra sebagai lembaga pembayar PPh tertingi di Sulawesi Tenggara.
"Bahkan, untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah, saat ini Bank Sultra telah menyalurkan dividen sebesar Rp.181 miliar di tahun 2022 atau lebih dari 50 persen laba yang dihasilkan oleh Bank Sultra dikembalikan kepada Daerah dalam bentuk dividen. Jadi kewajiban ini telah kita laksanakan, "ujarnya.
Saat ini, manajemen Bank Sutra terus melakukan perluasan jaringan kemitraan lembaga ini, baik dengan lembaga lain maupun dengan pelaku usaha lainnya. Langkah ini dilakukan agar Bank Sultra dapat menjadi bank yang tangguh dan berdaya saing.
" Saya berharap, bank Sultra dapat terus bersinergi dan berkolaborasi untuk menggapai kemajuan daerah, bangsa dan negara kita di masa kini dan masa yang akan datang," pungkasnya. (rah)
