2.400 Mahasiswa UHO Praktik Lapangan

  • Bagikan
Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, M.Si., M.Sc., saat melepas secara simbolis mahasiswa KKN.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Universitas Halu Oleo (UHO) melepas 2.400 mahasiswa untuk untuk mengimplementasikan ilmunya di tengah masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka dilepas untuk menempati 160 titik wilayah pedesaan yang ada di Sulawesi Tenggara. Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S. Si., M. Si., M. Sc., mengatakan pihaknya telah melakukan pelepasan secara resmi mahasiswa KKN tahun 2022 tepat pada 27 Mei lalu dan mereka sudah berada dilokasi masing-masing nanti pada 28 Mei 2022.

Dimana lokasinya tersebar di 160 titik yang ada di provinsi Bumi Anoa dan masingmasing lokasi bakal diisi oleh 15 perwakilan mahasiswa. "KKN ini bakal digelar selama 45 hari dan merupakan lanjutan program Mendikbudristek untuk membangun desa. Dimana mereka mulai berada dilokasi pada 28 Mei dan akan dilakukan penarikan oleh pihak universitas kurang lebih pada 10 atau 11 Juli mendatang,” beber Prof. Zamrun.

Ia pun mengimbau mahasiswa KKN agar turun ke masyarakat sebagai problem solver demi membantu pembangunan desa. "Ini merupakan KKN membangun desa dan para mahasiswa bakal belajar selama 45 hari. Bahkan melalui KKN ini, mari kita tingkatkan peran Universitas dalam membangun desa menuju desa mandiri. Tentu ini yang terus kita dorong, karenanya para mahasiswa harus menjadi problem solver ditengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Ia pun berharap, dengan kegiatan ini mahasiswa dapat melakukan transformasi ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah untuk menambah dan memperluas pengetahuan di dalam masyarakat. "Melalui KKN, mahasiswa juga dapat menambah dan meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan personal building dan kerjasama dengan orang lain. Hal ini guna meningkatkan kepekaan sosial yang mendorong mahasiswa untuk belajar dari lingkungan masyarakat dan mencoba merumuskan, menganalisi dan mencari alternatif penyelesaian terhadap permasalahan yang dihadapi,” harapnya.

Dia menambahkan, tentu saja mahasiswa yang ditempatkan pada lokasi KKN dianggap memiliki pendekatan interdisipliner, dan memiliki wawasan yang luas. "Mahasiswa KKN diharapkan dapat mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki serta pemikiran yang kreatif dan inovatif agar dapat membantu memecahkan permasalahan yang mungkin ditemui dalam kehidupan masyarakat di lokasi KKN. Kami juga percaya para mahasiswa KKN bisa menjaga citra dan nama baik almamater,” pungkasnya. (rah/b)

  • Bagikan