Koran Mulai Temukan Titik Keseimbangan Baru

  • Bagikan


–Media Online Kecil Sebaiknya Kolaborasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Agenda penting dalam rangkaian rakernas yang diselenggarakan Serikat Perusahaan Pers di Jogja, panitia menghadirkan tiga pembicara dalam seminar bertajuk Jurnalisme Kreatif untuk Keberlanjutan Bisnis Media.

Mereka adalah CEO Pikiran Rakyat Media Network Agus Sulistriyono, CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika, dan Direktur Utama Jawa Pos Koran Leak Kustiyo. Kondisi terkini menyangkut media online banyak ”di-share” Agus Sulistriyono dan Wahyu Dhyatmika.

Wahyu mengatakan bahwa media perlu memiliki ciri khas dan budaya tersendiri. Begitu pun ketika berada di ranah online. Menurut dia, dibutuhkan sebuah proses kerja jurnalisme baru yang bisa menjawab semua tantangan di era digital. Tidak hanya mengejar traffic, tetapi juga perlu menjaga kualitas dan kepercayaan publik.

”Setahun ke depan jadi penentuan buat banyak pelaku dan investor media online: akan terus lanjut ataukah tidak. Karena di antara 48 ribu media online yang terdaftar di Dewan Pers, tak sedikit yang mulai terseok dan berjatuhan,” kata Wahyu.

Optimisme bahwa media online akan bisa terus berkembang dipaparkan Agus Sulistriyono. Dengan catatan, manajemen harus rapi dan TI-nya harus prima. Jangan setengah-setengah. Sebab, ketika produksi konten deras dan diminati banyak pembaca, jangan sampai terjadi problem akses dan masalah jaringan. Kendala soal TI sering dialami media-media online kecil dan nanggung. ”Jalan keluarnya adalah kolaborasi,” terang Agus.

Yang banyak mengupas detail koran dan tetap optimistis dengan eksistensi print media adalah Leak Kustiyo. Masa tersulit yang dihadapi surat kabar, menurut Leak, bukan lagi saat-saat sekarang ini. Masa pandemi adalah tahun pembuktian bagi koran bahwa industri print media tak seringkih yang diwacanakan publik. Di lingkungan grup perusahaan Jawa Pos yang mengelola berbagai jenis bisnis, performa Jawa Pos Koran dan grup Radar terbukti yang terbaik di tahun kinerja 2021.

”Sesungguhnya, kesulitan akibat disrupsi dan pandemi itu terjadi di hampir semua industri. Tak hanya media tradisional. Perlu diketahui, triwulan pertama tahun ini malah jadi catatan positif karena kali pertama Jawa Pos Koran mengalami pertumbuhan laba di awal tahun –dibanding tahun sebelumnya– sejak delapan tahun terakhir. Sebaiknya pelaku perkoranan segera kembali optimistis. Titik keseimbangan baru bagi kehidupan industri koran pasti terjadi. Karena pada dasarnya semua jenis media punya segmen sendiri-sendiri,” kata Leak yang juga menjadi direktur utama JawaPos.com.

”Syarat mutlak untuk terjadinya sinergi multiplatform pada media adalah terciptanya kondisi yang sama-sama sehat di masing-masing platform. Bukan mematikan platform print, lalu pindah ke platform online,” terangnya. (jpg)

  • Bagikan