KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kabupaten Konawe menjadi satu dari 40 daerah se-Indonesia yang menjadi sasaran program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI itu, menggandeng para seniman lokal untuk berkontribusi bagi pengembangan seni dan budaya di daerah.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe, Andang Masnur, mengatakan, ini tahun pertama Konawe menjadi sasaran program GSMS. Dikbud Konawe telah dinyatakan lolos lewat laman resmi Kemendikbud RI. Sebelumnya, proses seleksi dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Budaya pada Maret 2024 kemarin.
"Tidak semua daerah mendapatkan program ini. Konawe menjadi salah satu dari 40 daerah di Indonesia. Kita lolos seleksi melalui pengajuan proposal permohonan dan wawancara bulan Maret kemarin," ujar Andang Masnur, Kamis (18/4). Ia menuturkan, dengan dipilihnya Konawe sebagai sasaran program GSMS, Dikbud Konawe telah membuka rekrutmen 23 seniman lokal Konawe.
Para eniman itu nantinya bakal melakukan transfer pengetahuan seni kepada siswa di 23 sekolah yang ditunjuk Kemendikbud. "Kita merekrut 23 seniman lokal dengan kategori berbeda. Misalnya seni tari, musik tradisional, vokal, lukis dan lainnya. Mereka nantinya turun ke sekolah menyasar pelajar untuk diberikan pengetahuan seni dan budaya," ungkapnya.
Andang Masnur menambahkan, program GSMS bertujuan memberikan ruang kepada seniman lokal untuk menuangkan kompetensi seninya. Disaat yang sama, juga menggali bakat seni yang ada pada diri pelajar di Konawe.
"Puncak dari kegiatan ini adalah pementasan seni budaya di tingkat kabupaten. Jika dinilai baik oleh Kemendikbud, maka bukan tidak mungkin Konawe akan diundang pada pementasan tingkat nasional di Jakarta," tandas mantan Komisioner KPU Konawe itu.
Sebagai informasi, rekrutmen 23 seniman lokal Konawe, saat ini sementara berlangsung melalui laman gsmsppk.kemdikbud.go.id. Pendaftaran itu akan berakhir pada tanggal 30 April 2024. Seluruh biaya honorarium seniman ditanggung oleh Kemendikbud RI. (c/adi)
