Jaga Kekhasan dan Keanekaragaman Lokal !

  • Bagikan
PROTEKSI NILAI : Suasana sosialisasi indikasi geografis proteksi kekayaan alam Sulawesi Tenggara yang digelar pihak Kemenkumham dan dihadiri Pj Wali Kota Baubau, Muh. Rasman Manafi. (DISKOMINFO KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)
PROTEKSI NILAI : Suasana sosialisasi indikasi geografis proteksi kekayaan alam Sulawesi Tenggara yang digelar pihak Kemenkumham dan dihadiri Pj Wali Kota Baubau, Muh. Rasman Manafi. (DISKOMINFO KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Banyaknya potensi daerah, harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Semua butuh sinergi dan kerja sama, bukan keegoan. Menurut Pj Wali Kota Baubau, Muh. Rasman Manafi, identitas geografis di Pulau Buton, pasti ada kemiripan, sebab merupakan satu wilayah budaya. Namun dalam perkembangan waktu, pasti ada inovasi-inovasi sesuai kondisi wilayahnya.

“Jika membahas tentang bagaimana memproteksi kekayaan alam Sulawesi Tenggara (Sultra), maka narasi sesungguhnya bukan untuk menjaga agar tidak diintervensi, tetapi merawat nilai keasliannya, kekhasannya. Karena banyak keanekaragaman, baik itu budaya dan hasil karya akan mengalami modifikasi-modifikasi,” jelas Rasman Manafi, kemarin.

Baubau-1 itu mengapresiasi pihak Kemenkumham yang telah menggelar kegiatan sosialisasi indikasi geografis proteksi kekayaan alam Sulawesi Tenggara, pada awal pekan ini.

Ia menceritakan saat masih bekerja pada pada sebuah konsultan di Jakarta tahun 2021 lalu dan melakukan identifikasi lokal wisdom, kekayaan intelektual yang menjadi nilai budaya kekhasan di Papua. Hasilnya kemudian digunakan untuk memetakan ketahanan pangan nasional.

“Tergambar, wilayah yang dekat dengan pesisir lebih tinggi diversitasnya, keanekaragaman budayanya, dibandingkan pada wilayah pegunungan. Karena di pegunungan itu orang-orangnya lebih homogen, sementara di wilayah sekitar pesisir cenderung heterogen karena interaksi langsung,” sambungnya.

Menurut Rasman Manafi, Kota Baubau juga seperti itu. Pada wilayah pesisir pasti punya keragaman budaya cukup tinggi dan nilai-nilai kearifan lokalnya lebih beragam. (c/lyn)

  • Bagikan