2.186 Rumah Belum Teraliri Listrik

  • Bagikan
JARINGAN LISTRIK : Petugas memasang instalasi jaringan kabel di wilayah Kota Kendari. Peningkatan rasio elektrifikasi menjadi target utama pemerintah bersama PT. PLN (Persero) sehingga memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah timur Indonesia. (MUH. ABDI ASMAUAUL AMRIN/KENDARI POS)
JARINGAN LISTRIK : Petugas memasang instalasi jaringan kabel di wilayah Kota Kendari. Peningkatan rasio elektrifikasi menjadi target utama pemerintah bersama PT. PLN (Persero) sehingga memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah timur Indonesia. (MUH. ABDI ASMAUAUL AMRIN/KENDARI POS)

--Empat Daerah Capai 100 Persen

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID --Pasokan listrik di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mencukupi. Namun hingga kini, masih ada rumah tangga yang belum menikmati aliran listrik. Sampai akhir 2023 lalu, rasio elektrifikasi mencapai 99,72 persen. Artinya, masih ada sekitar 0,28 persen atau 2.186 rumah tanggga yang tersambung jaringan listrik. Jumlah ini menurun dibanding tahun 2022 sekitar 0,42 persen atau 2.508 rumah tangga.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra Andi Azis mengatakan terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi. Sebab listrik merupakan infrastruktur utama yang dipercepat pembangunannya. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 4 tahun 2016. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil dan merata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Andi Azis, Kepala Dinas ESDM Sultra

"Dari data PT PLN tahun 2023, menunjukkan pencapaian yang signifikan. Rumah tangga berlistrik di Sultra berhasil mencapai 99,72 persen. Dengan rincian 92,83 persen disuplai melalui jaringan PLN. Sementara 6,89 persen menggunakan sumber listrik lainnya," jelas Andi Azis kemarin.

Untuk Rasio Desa Berlistrik (RDB) sambungnya, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dari total 2.287 desa, 97,16 persen di antaranya telah menggunakan listrik dari PLN, 2,21 persen menggunakan sumber listrik lainnya, dan 0,72 persen menggunakan Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

"Pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM, telah memberikan dukungan melalui APBN tahun 2023 dengan menyalurkan bantuan pemasangan instalasi listrik dan sambungan rumah (SR) kWH. Sebanyak 3.125 sambungan dilakukan yang tersebar di berbagai daerah di Sultra.

Tidak hanya itu, Pemprov Sultra juga telah memfasilitasi berbagai kerjasama antara PT PLN (Persero) dengan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan ketersediaan listrik, seperti pengadaan pembangkit listrik dan jaringan instalasi listrik di berbagai pulau.

"Salah satu fokus utama dalam pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan adalah penggunaan energi baru dan terbarukan. Melalui berbagai program, seperti revitalisasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat, pengadaan lampu jalan tenaga surya, dan bantuan alat memasak berbasis listrik," jelasnya.

Dengan berbagai langkah konkret yang telah dilakukan, Sultra semakin menunjukkan komitmen Persennya untuk menyediakan akses listrik yang lebih luas dan merata bagi masyarakatnya. Upaya ini bagian dari mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Sejalan dengan itu, kami telah menargetkan rasio elektrifikasi 2024 yang telah dicanangkan pada resolusi di awal tahun lalu. Kami harapkan rasio elektrifikasi bisa mencapai 100 persen," pungkasnya. (b/rah)

Rasio Elektrifikasi 100 Persen
-Baubau
-Konawe Kepulauan
-Konawe Utara
-Kendari

  • Bagikan