Realisasi Investasi Baru Rp 9,2 Triliun

  • Bagikan
Parinringi

--Pekerjaan Konstruksi Terkendala Izin Amdal

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) harus bekerja lebih ekstra dalam mendorong peningkatan realisasi investasi. Hingga November 2023, nilai investasi masih jauh dari target. Dari Rp 20 triliun, baru Rp 9,2 triliun yang terealisasi atau kurang dari 50 persen.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra Parinringi mengungkapkan proyek pembangunan infrastruktur dan konstruksi sudah mulai berkurang. Sebagian besar pabrik sudah berproduksi. Makanya, kontribusi investasi pengerjaan infrastruktur dan konstruksi yang selama ini menjadi penyumbang terbesar ikut menurun.

Nilai investasi masih sangat rendah dan sangat jauh dari yang ditargetkan. Per November ini, baru Rp 9,2 triliun. Namun kita berharap diakhir Desember nanti angka itu bisa bertambah. Karena untuk tahuntahun kemarin, investasi Sutra itu setiap tahun meningkat,” ujar Parinringi kemarin.

Nilai investasi Sultra lanjutnya, didukung beberapa kegiatan industri. Diantaranya, pengolahan dan pemurnian nikel PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stanless Stell (OSS) di Kabupaten Konawe. Tahun ini, kedua perusahaan ini tidak lagi memberikan sumbangsih besar. Sebab tidak lagi melakukan kegiatan infrastruktur yang mengeluarkan dana besar. Saat ini, perusahaan fokus ke produksi.

Selain PT VDNI dan PT OSS, ada beberapa perusahaan yang masuk dalam kawasan proyek strategis nasional di bidang industri pemurnian dan kawasan industri. Hanya saja, realisasi investasi belum memberikan dampak signifikan. Seperti PT. Ceria dan PT Vale dan beberapa industri lainnya di Kota Kendari. Penyebabnya, masih terkendala analisis dampak lingkungan (Amdal). Sehingga progres percepatan untuk peningkatan investasinya sedikit agak terhambat.

"Kami akan terus berupaya bagaimana bisa mencapai target yang telah diberikan. Minimal bisa mendekati capaiancapaian tahun kemarin. Tahun lalu, target kita Rp 19 triliun dan terealisasi lebih dari Rp 20 triliun. Itu karena ditunjang oleh dua perusahan PT VDNI dan OSS," jelasnya.

Sektor investasi Sultra kata mantan Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut( ini, meliputi pertambangan, industri logam dasar, perumahan kawasan industri, transportasi gudang dan komunikasi, perdagangan hingga reparasi. Sebagai upaya otimalisasi realisasi investasi di tahun 2024 mendatang, pihaknya mengagendakan untuk dilakukan rapat koordinasi terkait percepatan realisasi investasi dengan menghadirkan pihak kementerian dan seluruh komponen.

"Insya Allah, kita akan undang semua termasuk para pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Selama ini, Kadin punya peran besar dalam hal percepatan realiasi investasi di Sultra," ujar Parinringi. (c/kam)

  • Bagikan