Distanak Klaim Sultra Tak Kekurangan Beras

  • Bagikan
PANEN: Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya bersama para petani dan ASN Distanak Sultra saat melakukan panen padi varietasi inpari ir nutrizink di Kabupaten Kolaka.
PANEN: Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya bersama para petani dan ASN Distanak Sultra saat melakukan panen padi varietasi inpari ir nutrizink di Kabupaten Kolaka.

--Panen Padi di Kolaka

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Areal persawahan di beberapa daerah di Sultra mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Di saat kekeringan akibat fenomena elnino, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra justru melakukan panen padi variates inpari ir nutrizink di Kolaka, kemarin. Lembaga yang dipimpin Rusdin menjamin stok beras di Sultra aman dan mencukupi kebutuhan warga.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengatakan sesuai atensi dan arahan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto beserta Sekda Sultra Asrun Lio, pemerintah harus terus bergerak dan hadir di tengah masyarakat, khususnya petani agar ketersediaan pangan tetap terjaga. Terlebih dalam situasi perubahan iklim saat ini.

“Kami telah mengambil langkah-langkah kontigensi dan membuat time line dalam rangka penanganan dampak perubahan iklim di Sultra. Khsususnya bagi daerah-daerah kawasan pertanian yang terdampak. Bahkan kami secara langsung turun ke lapangan mengecek ketersedian stok pangan dan memberikan bantuan pompanisasi,”kata Rusdin.

Baru-baru ini pihaknya melakukan panen raya bersama para petani di Kelurahan Tahoa, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka. Padi yang dipanen pun merupakan varietasi inpari ir nutrizink yang merupakan varietas unggul dan dapat digunakan untuk pencegahan stunting.

“Varietas ini diharapkan dapat tersebar ke seluruh wilayah Sultra, karena masalah stunting dan kekurangan gizi mulai melanda beberapa kabupaten dan kota di Sultra. Produksi benih yang kaya akan gizi tersebur akan terus dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat,”ujarnya.

Dijelaskan, benih padi varietas nutrizink yang dihasilkan sebesar 36 ton. Benih ini akan disebar ke wilayah potensial stunting tinggi untuk dikembangkan menjadi padi yang menghasilkan beras nutrizink.

Dia menambahkan, saat ini lembaganya melalui UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan juga telah melakukan pengawasan dan sertifikasi benih untuk menghasilkan benih unggul, bermutu dan berkualitas yang akan digunakan oleh petani pengembang.

“Kita berharap seluruh Kabupaten dan kota melalui dinas yang membidangi tanaman pangan untuk terus melakukan pemantauan terhadap lokasi-lokasi pertanaman agar kita bisa mengantisipasi apabila ada kendala yang terjadi di lapangan” ujar mantan Karo Administrasi Pembangunan Provinsi Sultra ini. (rah/b)

  • Bagikan