Selamatkan Jeruk Siompu dari Kepunahan

  • Bagikan
Pj Bupati Buton La Ode Mustari menyerahkan bibit jeruk Siompu kepada pengurus AMI RI

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Jeruk Siompu pernah menjadi ikon sektor pertanian di Kepulauan Buton. Hanya saja dalam 20 tahun terakhir, produksi jeruk itu mengalami penurunan signifikan dan tak lagi menjadi tanaman andalan bagi petani. Padahal jeruk ini sudah pernah dinobatkan sebagai jeruk termanis Indonesia oleh Kementan RI. Untuk kembali mengembangkan dan melestarikan jeruk Siompu itu, Pemkab Buton memutuskan menggandeng

  Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI-RI) untuk melakukan Uji Efektifitas Fungsi Mikoriza Arbuskula dan Pemberian Pupuk Organik Bio-hara terhadap pertumbuhan jeruk keprok Siompu.

Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, mengatakan, harus ada keputusan strategis untuk penyelamatan jeruk keprok Siompu dari ancaman kepunahan. Olehnya itu, Pemkab memberikan dukungan penelitian terhadap AMI untuk mencari tahu cara terbaik mengembangkan jeruk Siompu di tanah Buton. Hal ini juga sejalan dengan program nasional Kementerian Pertanian RI terkait penyelamatan sumber daya genetik lokal dan pengembangan tanaman pangan yang prospek dan bernilai ekonomi. “Cara ini sangat strategis di tengah kekhawatiran kita semua atas ancaman kepunahan Jeruk Siompu di Kepulauan Buton,” ungkapnya.

Dengan bantuan AMI itu, telah ditemukan bahwa bibit bermikoriza memiliki performa pertumbuhan lebih baik dibanding bibit tidak bermikoriza.

Sementara itu, Kepala Balitbang, Wa Ode Sitti Raymuna, mengatakan penelitian dengan penerapan inovasi atau teknologi ramah lingkungan berupa pupuk hayati mikoriza pada sektor pertanian skala luas telah lama dilakukan.

“Dan akhitnya penelitian membuktikan bahwa aplikasi pupuk hayati mikoriza mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jeruk baik pada skala persemaian maupun di lapangan,” bebernya.

Olehnya itu, hasil penelitian kini telah diaplikasikan pada skala lapangan melalui aksi penanaman 150 pohon bertempat di halaman kantor BPP Kecamatan Wabula. “Jika ini berhasil juga, maka kita perlu menyiapkan lahan yang cukup untuk menanamnya dalam skala lebih besar lagi,” pungkasnya. (lyn/b)

  • Bagikan