Sultra Award Kendari Pos 2023

  • Bagikan
Pj. Bupati Buton, Drs. Mustari
Pj. Bupati Buton, Drs. Mustari

TOKOH PERUBAHAN 2023 “PEMIMPIN INSPIRATIF”
Drs. La Ode Mustari, MSi Penjabat Bupati Buton

Profil:
Nama: Drs.La Ode Mustari, MSi
Tepat/Tgl Lahir: Buton, 22 Desember 1964
Pangkat/Gol. Ruang: Pembina Utama Madya,IV/D
Istri : Dra.Andi Asni Wati
Pendidikan:
1978 SDN 7 Baubau
1980 SMPN 1 Baubau
1983 SMAN 1 Bauba
1988 S1 Universitas Veteran RI (UVRI) Makassar
2004-2006 Magister Universitas Hasnuddin Jurusan Manajemen Perkotaan
Tanda Jasa/Penghargaan: 1999 Komisi Pemilihan Umum Satya Lencana karya 10 Tahun
Jabatan:
1994 s/d 1999 Kasubag Tata Usaha Hansip Kota BauBau
1999 s/d 2000 Sekretaris Kota Administratif BauBau
2000 s/d 2001 Camat Betoambari
2001 s/d 2006 Kabag Pemerintahan Kota BauBau
2006 s/d 2008 Kabag TU Dinas Lingkungan Hidup Kota BauBau
2008 s/d 2009 Asisten Tata Praja Setkab Buton
2009 s/d 2010 Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Buton
2010 s/d 2011 Sekretaris DPRD Buton
2013 s/d 2014 Kepala Biro Kesra Sekprov Sulawesi Tenggara
2014 s/d 2015 Pj Bupati Buton Selatan
2015 Staf Ahli Gubernur
2015 s/d 2018 Kepala Biro Ekonomi Sekprov Sulawesi Tenggara
2018 s/d 2020 Kepala BKD Provinsi Sulawesi Tenggara
2019 s/d 2020 Pj Sekretaris Provinsi Sulawesi Tenggara
2020 s/d 2021 Asisten III Sekprov Sulawesi Tenggara
2021 s/d Sekarang Sekretaris DPRD Sulawesi Tenggara
2023 s/d Pj Bupati Buton
Anak-Anak :
-La Ode Syarif Achmad Ali, S.IP
-Dr. Wa Ode Azzahra
-Andi Nurul Hidayah, SKM
-Andi Nasiran Syakhrani, SH
-Wa Ode Nazli Chaerana Mutia

Karir Gemilang Birokrat Ulung

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- La Ode Mustari kini masih menjadi sosok yang hangat diperbincangkan publik Sulawesi Tenggara (Sultra), terkhusus masyarakat di Buton. Pemilik nama lengkap Drs. La Ode Mustari M.Si itu baru saja ditunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di Pemerintahan Kabupaten Buton sebelum ditetapkannya bupati definitif. Mustari tak diusul DPRD Buton dan Gubernur Ali Mazi saat itu. Namanya justru dipilih langsung pihak Kemendagri. Tentu ada alasan menarik mengapa harus Mustari, bukan yang lain.

Dibalik penunjukannya sebagai Penjabat Bupati, La Ode Mustari memang sudah mencatatkan karir gemilang sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN). Ia merupakan sosok birokrat sejati yang dimiliki Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara (Sultra). Mustari mengawali karier birokrasi sebagai Kasubag Tata Usaha Hansip Kota Baubau pada tahun 1994. Lima tahun berikutnya, Mustari muda, naik jabatan sebagai Sekretaris Kota Administratif Kota Baubau. Berkat keuletannya sebagai abdi negara, Ia dipercaya menjadi pucuk pimpinan di Kecamatan Betoambari.

Pj Bupati Buton, La Ode Mustari (kanan) bersama Ustad kondang ibu kota, Zaky Mirza (kiri) dalam gelaran zikir akbar dan tauziah pada salah satu masjid di Pasarwajo.

Pria kelahiran Buton 22 Desember 1964 ini mulai mencatatkan karir gemilangnya dengan menduduki jabatan kepala dinas di Pemkab Buton. Mustari menahkodai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di tahun 2009. Setahun kemudian, Ia mendapat promosi untuk menjajal kemampuannya menata pengelolaan anggaran dan penyelenggaraan pelayanan di DPRD Buton sebagai Sekretaris Dewan. Melihat ada peluang meningkatkan karir birokrasinya di Pemerintahan Provinsi, Mustari memutuskan pindah. Dia pun langsung dipercaya menempati posisi kepala biro Kesra Setprov Sultra. Kala itu, Gubernur, Nur Alam, yang memberinya kepercayaan. Pilihan Mustari itu ternyata sangat tepat. Tanah kelahirannya, Kabupaten Buton tahun 2014 lalu mekar bertambah dua wilayah administratif baru yakni Buton Selatan dan Buton Tengah. Setiap otonom baru membutuhkan pimpinan sembari menunggu bupati definitif.

La Ode Mustari terpilih untuk mengemban amanah sebagai Penjabat Bupati Buton Selatan. “Saat itu tantangannya cukup berat. Anggaran sangat-sangat kecil dan kebutuhan begitu besarnya. Kita harus menata pemerintahan, mulai dari OPD hingga DPRD. Satu tahun, Alhamdulilah kita mampu meletakan pondasi kebijakan pembangunan di sana,” kenang Mustari. ASN dengan pangkat Pembina Utama Madya IV/D itu kemudian kembali ke provinsi lalu diangkat sebagai staf ahli gubernur. Satu tahun menjalaninya, Ia dipindah lagi ke Biro Ekonomi. Di tahun 2018, Ia kembali dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra.

Pj. Bupati Buton, La Ode Mustari (kanan) ketika bersalaman dengan Mendagri, Tito Karnavian dalam kegiatan pembekalan sebelum dilantik menjadi Pj Bupati.

Selama dua tahun di BKD, kinerjanya pun memenuhi ekspektasi pimpinan. Lagi-lagi Mustari mendapat kepercayaan lebih dan ditempatkan sebagai Penjabat Sekretaris Provinsi. Dua kali Ia dilantik dalam jabatan itu. Sebelum ke Sekertaris DPRD Sultra, Mustari juga sempat disumpah sebagai Asisten III Setprov Sultra. Perjalanan panjang karir gemilang Mustari menegaskan jika dirinya memang birokrat sejati yang kaya akan ilmu dan pengalaman. “Ilmu dan pengalaman ini semata-mata untuk pengabdian pada masyarakat. Sejak kecil citacita saya tidak muluk-muluk, ingin bermanfaat untuk orang banyak,” rendahnya. (lyn)

Wasana Praja Bersahaja dan Pantang Menyerah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Karir mentereng seorang Mustari tak meroket dengan mulus. Ia juga melewati banyak jalan terjal untuk tetap berdiri kokoh sebagai Aparatur Sipil Negara. Selama karir kepegawaiannya, Mustari sudah tiga kali “jatuh”. Ia dinonjob pimpinan. “Saya tiga kali dinonjob. Apa saya terpuruk? Sama sekali tidak. Saya percaya kalau pasang surut itu pasti ada. Saya kerja saja, pada akhirnya seperti sekarang. Dipercaya sebagai penjabat bupati,” katanya.

La Ode Mustari memang bukan ASN biasa. Militansinya sudah teruji, loyalitasnya juga terbukti. Caranya membawa diri memberi kesan nyaman bagi siapa saja yang pernah bersamanya. Sosoknya bersahaja dan mudah akrab. Mustari tak memilih dengan siapa Ia harus berkarib. Semuanya disapa ramah dan dirangkul bak sahabat. Jabatannya yang mentereng tak lantas membuatnya bersekat untuk berdiskusi ringan dengan masyarakat biasa entah itu pedagang di pasar, petani di kebun, atau para pemuda di tongkrongan.

La Ode Mustari didampingi putri tercintanya saat menjalani sumpah sebagai Penjabat Bupati Buton, pada 4 September lalu.

Saat ini, Ia mengaku sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk mengabdi di tanah kelahirannya, Kabupaten Buton. Ia berkomitmen mengemban tugas penjabat bupati dengan amanah. Membangun kampung halaman memberi spirit istimewa bagi dirinya.

“Insyaallah, tugas dan tanggung jawab yang sudah diamanahkan ini akan dijalankan semampu saya. Itu adalah berkah sekaligus ujian juga. Saya sudah duduk bersama Forkopimda, DPRD, KPU-Bawaslu, OPD dan tokoh pemuda dan masyarakat, menyatukan persepsi bagaimana menyukseskan pembangunan, Pilkada dan menangani isu-isu strategis nasional,” urainya. (lyn/adv)

Gubernur Sultra saat itu, H. Ali Mazi ketika melantik dan menyerahkan SK pengangkatan La Ode Mustari (kanan) sebagai Pj Bupati Buton.
  • Bagikan