PKS Incar 9 Kursi DPRD Sultra

  • Bagikan
Kader PKS, Anggota DPRD Sultra,Yaudu Salam Ajo Ketua DPW PKS Sultra,Sudirman Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sultra,Masyhuri Wakil Ketua Komisi I DPRD Sultra,Asrin Anggota Komisi III DPRD Sultra,Muhammad Poli dari Dapil 4 Anggota Komisi II DPRD Sultra
Kader PKS, Anggota DPRD Sultra,Yaudu Salam Ajo Ketua DPW PKS Sultra,Sudirman Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sultra,Masyhuri Wakil Ketua Komisi I DPRD Sultra,Asrin Anggota Komisi III DPRD Sultra,Muhammad Poli dari Dapil 4 Anggota Komisi II DPRD Sultra

Pengamat : PKS Minim Figur "Bernilai Jual Tinggi"

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Partai Keadilan Sosial (PKS) Sultra membidik target besar di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Partai yang dinakhodai Yaudu Salam Ajo itu, menargetkan 9 kursi dari 4 kursi perolehan Pemilu 2019. Bermodalkan 45 komposisi figur yang di dorong bertarung di Pileg, plus kekuatan 4 petahana, PKS optimistis mewujudkan 9 kursi. Dengan target 9 kursi, nantinya PKS punya 1 pintu untuk mengusung pasangan calon di Pemilihan Gubernur Sultra November 2024.

Ketua DPW PKS Sultra Yaudu Salam Ajo mengatakan, target 9 kursi merupakan misi rasional. Keputusan tersebut melalui pertimbangan yang cukup matang saat Musyawarah Wilayah (Muswil). Salah satu alasannya yakni PKS memiliki komposisi figur kuat yang siap bertarung maksimal di wilayah 6 dapil se Sultra.

"Sebanyak 45 figur bacaleg PKS yang didaftarkan ke KPU, sudah mulai bekerja. Untuk lebih meningkatkan optimalisasi kerja-kerja para kader, menunggu pangumuman Daftar Calon Tetap (DCT) yang digelar 4 Oktober 2023. Lalu melakukan sosialisasi secara besar-besaran di wilayah dapil masing-masing," kata Yaudu Salam Ajo kepada Kendari Pos, Minggu (17/9), kemarin.

Hasil Pemilu 2019, kata dia, PKS berhasil meraih 4 kursi di DPRD Sultra. Mereka adalah Sudirman dari Dapil 1, kemudian Asrin dari Dapil 2, lalu Muhammad Poli dari Dapil 4, selanjutnya Masyhuri dari Dapil 5. Semua petahana tersebut kembali maju di Pileg 2024 melalu dapilnya masing-masing.

"Pemilu 2019 lalu, akumulasi seluruh suara PKS dari 6 dapil sebanyak 115.495 ribu. Kursi PKS kosong di Dapil 3 Muna Raya dan Dapil 6 Konawe Raya. Insya Allah di Pileg 2024 kami target Dapil 3 dan 6 akan terisi,” ujar Yaudu Salam Ajo.

Mantan Ketua Komisi IV DPRD Sultra itu menuturkan, pada Pemilu 2019, kader PKS mengoleksi 27 kursi DPRD di 17 kabupaten dan kota se-Sultra. Saat ditanya daerah mana saja yang kosong, Yaudu enggan berkomentar. "Yang pastinya kami akan fokus memenangkan PKS agar terisi kursi di semua daerah pada Pemilu 2024," pungkasnya.

Sementara itu, pengamat politik Sultra Dr.Muh.Najib Husain,S.Sos.,M.Si mengatakan, kurun waktu beberapa bulan terakhir, PKS dirundung polemik. Salah satu kader terbaik PKS yang juga mantan Wali Kota Kendari tersandung masalah hukum. Fenomena ini menjadi tantangan berat PKS dalam memulihkan kekuatan komposisi internal agar kian matang menatap Pemilu 2024.

“Salah satu yang menjadi catatan kritis bagi PKS, yakni minimnya figur yang memiliki 'nilai jual tinggi' untuk menyerap simpati masyarakat. Ini mesti diperhatikan agar kekuatan PKS tidak terdegradasi,” kata Dr. Najib Husain kepada Kendari Pos, Minggu (17/9), kemarin.

Kendati kekuatan PKS tidak begitu menonjol, kata dia, namun saat perhitungan suara Pemilu, PKS konsisten membuahkan perolehan suara yang cukup signifikan. Hal ini tidak terlepas dari pemilih militan atau sangat loyal yang dimiliki PKS. Kader-kader maupun masyarakat yang terinfiltrasi ideologi PKS akan menjadi pemilih loyal dan sulit goyah meskipun rayuan dari parpol lain membayangi.

“Selain PDIP yang terkenal dengan parpol ideologis, juga ada PKS yang memiliki ikatan ideologi kuat antara sesama kader maupun simpatisan. 2 parpol ini begitu menonjol menciptakan kekuatan yang kokoh melalui ideologi yang dianutnya,” beber Dr.Najib Husain.

Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo ini menambahkan, salah satu yang mesti diperkuat di internal PKS yakni sistem kaderisasi yang dimulai di kampus-kampus. PKS sangat terkenal dengan prosesi kader yang diawali dari kampus melalui pendekatan agamais.

Hal ini sangat terbukti mampu membuat PKS melahirkan kader mumpuni dan loyal. Namun saat ini sistem kaderisasi tersebut seolah stagnan tidak progresif.

“Misalnya di UHO ada pengkaderan melalui Mahasiswa Pecinta Musala atau MPM yang ditengarai bagian dari proses kaderisasi pemikiran PKS. Saat ini tidak begitu aktif ataupun menonjol. Padahal jika di optimalkan akan sangat menstimulus kekuatan PKS khususnya dikalangan intelektual. Apalagi saat ini sekitar 60 persen Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah kaum milenial,” tandas Dr.Najib Husain. (ali/b)

TARGET TINGGI PKS

MEMBIDIK 9 KURSI DPRD SULTRA
-PKS Sultra membidik target besar di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024
-PKS menargetkan 9 kursi dari 4 kursi perolehan Pemilu 2019
-PKS optimistis mewujudkan 9 kursi pada Pemilu 2024
-PKS punya 45 kader yang bertarung di Pileg 2024
-Selain itu, kekuatan PKS di Pileg didukung 4 petahana
-4 petahana itu menjadi anggota DPRD Sultra periode 2019-2024

MISI RASIONAL
-Ketua PKS Sultra Yaudu Salam Ajo memastikan target 9 kursi adalah misi rasional
-Target itu diputuskan cukup matang dalam Muswil PKS
-Salah satu alasannya, PKS memiliki komposisi figur kuat di 6 dapil se-Sultra
-45 figur bacaleg PKS yang didaftarkan ke KPU sudah mulai bekerja
-Kader-kader PKS itu sosialisasi besar-besaran di dapil masing-masing

PETAHANA
-Pemilu 2019, PKS meraih 4 kursi di DPRD Sultra
-Akumulasi seluruh suara PKS dari 6 dapil sebanyak 115.495
-4 kader hebat PKS meraih kursi di dapil masing-masing
-Mereka adalah :
1.Sudirman dari Dapil 1
2.Asrin dari Dapil 2
3.Muhammad Poli dari Dapil 4
4.Masyhuri dari Dapil 5
-PKS tak meraih kursi di Dapil 3 Muna Raya dan Dapil 6 Konawe Raya
-Semua petahana itu kembali maju di Pileg 2024

PENGAMAT
-Pengamat politik Sultra menilai PKS menghadapi tantangan berat
-Kader terbaik PKS tersandung masalah hukum
-Kader PKS itu adalah mantan Wali Kota Kendari
-PKS harus berjuang memulihkan kekuatan komposisi internal

TANTANGAN LAIN
-PKS juga menghadapi tantangan lain sekaligus menjadi catatan kritis
-Tantangan itu adalah minimnya figur PKS yang 'bernilai jual tinggi'
-Kekuatan figur sangat penting untuk menyerap simpati masyarakat
-Tantangan ini mesti diperhatikan agar kekuatan PKS tidak terdegradasi

PEMILIH MILITAN
-Kendati kekuatan tidak begitu menonjol, namun suara PKS cukup signifikan
-Hal itu tidak terlepas dari pemilih militan yang dimiliki PKS
-Kader PKS dan masyarakat yang terinfiltrasi ideologi PKS menjadi pemilih loyal
-Mereka sulit goyah meskipun ada rayuan parpol lain membayangi
-PKS mesti memperkuat sistem kaderisasi yang dimulai di kampus-kampus
-PKS terkenal dengan prosesi kader di kampus melalui pendekatan agamais
-Misalnya pengkaderan melalui Mahasiswa Pecinta Musala (MPM)

SUMBER : PKS SULTRA DAN PENGAMAT POLITIK
DATA DIOLAH KENDARI POS

  • Bagikan