Warga Keluhkan Debu Pengerjaan Jalan Wapae- Mekar Jaya

  • Bagikan
Debu proyek jalan Wapae - Mekar Jaya dikeluhkan oleh masyarakat. Pasalnya penyiraman yang dilakukan oleh pihak kontraktor tidak maksimal dan terkesan seadanya. Tampak warga sekitar melakukan penywiraman pada badan jalan yang telah digusur (Foto: Akhiman/Kendari Pos)
Debu proyek jalan Wapae - Mekar Jaya dikeluhkan oleh masyarakat. Pasalnya penyiraman yang dilakukan oleh pihak kontraktor tidak maksimal dan terkesan seadanya. Tampak warga sekitar melakukan penywiraman pada badan jalan yang telah digusur (Foto: Akhiman/Kendari Pos)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Proyek perbaikan ruas jalan Desa Mekar Jaya - Desa Wapae, Kabupaten Muna Barat (Mubar) tengah dikerja sejak Juli 2023 lalu. Namun hingga kini proses pengaspalan belum dilakukan, hanya sebatas penggusuran dan pengerasan badan jalan.

Kondisi itu membuat pengendara yang melewati jalan tersebut menjadi tidak nyaman sebab jalan berlubang dan berkerikil. Parahnya debu dari proyek jalan itu bertebaran.

La Jito, warga setempat mengeluhkan hal itu. Katanya, debu bertebaran hingga masuk ke rumah-rumah penduduk. “Proyek ini (jalan Wapae - Mekar Jaya) mulai dikerjakan sejak Juli kemarin. Tapi sampai sekarang belum juga diaspal. Akibatnya kita setiap hari menghirup udara yang berdebu, karena saat kendaraan lewat debu bertebaran di mana-mana,” kesalnya.

La Jito tidak tahu siapa kotraktor yang mengerjankan jalan tersebut. Karena setelah penggusuran badan jalan dilakukan, sampai kini belum ada pengerjaan lanjutan. Penyiraman pada area jalan juga tidak maksimal dan terkesan seadanya. “Sehari hanya dilakukan satu kali penyiraman. Mereka pakai mobil pick up dan tangki,” terangnya.

Senada dengan itu, Eka, warga setempat lainnya juga mengeluhkan kondisi debu yang mengotori barang dagangannya. “Berdebu semua barang-barang. Bahkan sampai di dapur,” cetusnya.

Ia berharap agar kontraktor yang mengerjakan proyek jalan tersebut profesional bekerja. Jalan yang telah digusur dan belum dilakukan pengaspalan agar disiram dengan baik sesuai ketentuan. “Setiap hari harus menyiram sendiri ini jalan. Pagi siang kita menyiran, bahkan sore kita menyiram lagi. Setiap hari begitu,” kesalnya. (ahi/c)

  • Bagikan