Ruksamin Torehkan Dua Rekor Dunia

  • Bagikan
Bupati Konut, Ruksamin dan jajarannya serta masyarakat saat membentangkan bendera sepanjang 7,8 kilometer dengan titik nol dari Pantai Taipa di Lembo hingga sepanjang pantai di Kecamatan Sawa. (HELMIN TOSUKI/ KENDARI POS)
Bupati Konut, Ruksamin dan jajarannya serta masyarakat saat membentangkan bendera sepanjang 7,8 kilometer dengan titik nol dari Pantai Taipa di Lembo hingga sepanjang pantai di Kecamatan Sawa. (HELMIN TOSUKI/ KENDARI POS)

--Pembentangan Bendera Merah Putih Sepanjang Pantai

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia yang dipusatkan di Pantai Taipa, Kecamatan Lembo, menjadi momentum bersejarah bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) tahun ini. Sebab momentum HUT ke-78 tersebut turut dirangkaikan dengan pembentangan bendera merah putih sepanjang 7,8 kilometer, mengikuti garis pantai di Kecamatan Lembo hingga Sawa.

Prosesi pembentangan bendera merah putih dilakukan sebanyak 10 ribu lebih peserta menggunakan kostum tenunan khas Konasara dengan melibatkan Aparatur Pemerintah Desa, Kecamatan, Aparatur Sipil Negara hingga tokoh pemuda dan organisasi masyarakat.

“Hari ini (kemarin), ada dua kegiatan. Pembentangan bendera terpanjang dan pembentangan kain berbusana tradisional dengan peserta terbanyak. Kami dari Museum Rekor Dunia Indonesia akan mengumumkan, apakah kegiatan ini layak atau tidak kami catat sebagai rekor Muri,” ujar Senior Manager Muri, Andre Purwandono.

Penjelasan dari Muri itu membuat Bupati Konut, Dr. H. Ruksamin, sedikit tegang. Pasalnya, diksi atau pernyataan dari Muri nampaknya memberikan nuansa yang sangat kontras. “Kami dari rekor dunia Indonesia menyampaikan dengan sangat, permohonan maaf. Pak bupati kami gagal catat sebagai rekor Indonesia, tetapi dua kegiatan ini kami catat menjadi rekor dunia,” sambung Andre Purwandono, memberikan penghargaan Muri diwarnai dengan tangis kebahagiaan seluruh masyarakat Konut yang hadir.

Senior Manager Muri, Andre Purwandono ketika menyerahkan penghargaan dan medali Muri pada Bupati Konut, Ruksamin, diwarnai dengan haru kebahagiaan seluruh masyarakat yang hadir. (HELMIN TOSUKI/ KENDARI POS )

Ia menambahkan rekor Muri dunia Indonesia memiliki dua kriteria pencatatan. Salah satunya adalah superlatif, artinya sesuatu yang dapat diukur dengan pembentangan bendera terpanjang. Kategori lainnya adalah sesuatu yang pertama kali atau belum pernah dilakukan dan dicatat oleh Muri.

“Kemudian sesuatu yang unik dan langka. Seperti kuliner, tarian dan budaya yang dicatat oleh Muri. Rekor Muri itu bisa mengklaim tidak hanya Indonesia tetapi dunia, terutama yang sifatnya berupa nasionalisme dan juga budaya yang dimiliki Indonesia. Kami yakin, tidak ada kain khas yang dimiliki dunia seperti milik Konawe Utara,” ujarnya.

Bupati Konut, Ruksamin, mengungkapkan, kepada seluruh rakyat Indonesia dan Konawe Utara yang tidak bisa disebutkan satu persatu, rekor Muri dunia itu merupakan bukti, negara menghargai apa yang telah mereka lakukan. “Konasara yang sejahtera dan berdaya saing telah membuktikan negara melalui Muri telah menghargai dengan mencatatkan rekor muri dunia untuk dua kegiatan sekaligus,”ujar Bupati Konut, Ruksamin.

Ketua DPW PBB Sultra tersebut menambahkan, dua rekor dunia yang dicatat Muri bukan untuk kepentingan Pemkab Konut, melainkan semata-mata untuk masyarakat Konawe Utara yang telah berjuang mendapatkan dua penghargaan ini. “Penghargaan ini bukan untuk Ruksamin, bukan pula bagi Pemkab. Tetapi untuk kalianlah rakyatku di Kabupaten Konut. Karena kalianlah yang sepantasnya menerima medali penghargaan ini. Terima kasih, Konasara,” sumringah Ruksamin. (min/adv)

Berbagi Ribuan Kacamata

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Peringatan HUT ke-78 RI di Kabupaten Konawe Utara tak hanya mendapatkan catatan dunia dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Rupanya, semangat kemerdekaan di Tanah Oheo turut dirangkaikan dengan bakti sosial berupa pembagian 2.500 kacamata gratis bagi masyarakat.

Kegiatan baksos yang dipusatkan di Pantai Taipa itu diinisiasi Ikatan Alumni (IKA) UMI Sultra, IKA UMI Makassar dan IKA UMI Konut. Ketua IKA UMI Sultra, Dr. Ruksamin, mengakui, bakti sosial tersebut dirangkaikan momen dalam memperingati HUT RI.

Semangat hari kemerdekaan RI di Tanah Oheo turut dirangkaikan dengan bakti sosial pembagian 2.500 kacamata gratis untuk masyarakat yang diinisiasi IKA UMI Sultra, IKA UMI Makassar dan IKA UMI Konut. (HELMIN TOSUKI/KENDARI POS)

“Ini merupakan wujud komitmen kami dalam membantu beban masyarakat Konawe Utara, khususnya yang mengalami gangguan mata,” kata Ruksamin.

Ia menegaskan kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan bukan bagian dari kegiatan partai politik, tetapi murni inisiasi IKA UMI Sultra, sebagai rasa terima kasih atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan hebat Indonesia.

“Karena kami diajarkan, sebaik-baiknya manusia itu adalah manusia yang bermanfaat bagi sesama. Inilah kita pakai sehingga IKA UMI Sultra bisa berbagi dan bermanfaat untuk masyarakat yang ada khususnya di Konawe Utara,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua IKA UMI Konut, Samsul, menambahkan Baksos yang dilalukan oleh IKA UMI Sultra telah dilaksanakan pada tujuh kabupaten/kota. Mulai dari Kota Kendari sebanyak dua kali, Kolaka, Baubau, Konawe Selatan dan Konawe. “Dan kali ini kita menggelar Baksos di Konut. Antusias masyarakat Konut cukup memberikan respon positif dengan jumlah melebihi kapasitas yang telah ditetapkan oleh panitia,” pungkasnya. (min/adv)

  • Bagikan